Libur Natal dan Tahun Baru sebentar lagi tiba. Begitu juga dengan libur akhir semester. Masa-masa liburan tentu saja tidak berkesan jika tidak diisi dengan berbagai kegiatan. Bagi yang suka mengisi kegiatan liburan dengan mengunjungi objek wisata, Yogyakarta mungkin adalah salah satu kota tujuannya.
Di kota yang dikenal sebagai Kota Pendidikan, Kota Pariwisata dan Kota Perjuangan ini, berbagai objek wisata ditawarkan. Tidak hanya keindahan alam dan warisan budaya saja, di kota yang berikon “Tugu Golong Gilig” ini juga menawarkan museum sebagai tempat yang patut dikunjungi.
Namun semenjak terjadinya erupsi Gunung Merapi 25 Oktober lalu, sebagian masyarakat di luar Yogyakarta seakan takut untuk datang dan mengunjungi objek wisata di Yogyakarta. Ketakutan tersebut memang beralasan, karena seperti diwartakan di berbagai media, bahwa seiring erupsi Gunung Merapi, Yogyakarta diselimuti abu.
Sepinya sektor pariwisata Yogyakarta dibenarkan Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Letkol Sus Drs. Sudarno. Menurut dia, erupsi Merapi dan hujan abu di Yogyakarta memang berimbas pada tingkat kunjungan wisatawan ke museum. “Banyak wisatawan mengurungkan niat untuk berkunjung ke Museum Dirgantara Mandala,” paparnya.
Kini, sebulan lebih erupsi Gunung Merapi telah berlalu. Kondisi gunung berapi ini pun kembali tenang. Zona bahaya sudah dipersempit dan warga Daerah Istimewa Yogyakarta sudah kembali beraktivitas seperti biasanya.
Seiring dengan suasana Kota Yogyakarta yang aman dan nyaman, Pemerintah Kota Yogyakarta bersama seluruh elemen masyarakat menyuarakan ajakan untuk datang ke Yogyakarta lewat kampanye “Ayo ke Jogja”. Gambaran tersebut tentu saja dapat dijadikan referensi untuk memulihkan kepercayaan warga di luar Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengagendakan kembali dan bertandang ke berbagai objek wisata di Yogyakarta.
Sumber: PIKIRAN RAKYAT
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment