TEMPO Interaktif, Jakarta - Wikileaks versi Indonesia, Indoleaks, berjanji mengunggah laporan tim investigasi yang mengusut kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia, Munir, yang tewas diracun 7 September 2004. "Malam ini, sebelum jam 21.00 WIB, akan kami unggah Hasil Investigasi Tim Pencari Fakta Kasus Munir. Sebuah dokumen yang menunjukkan siapa di balik kasus ini," kata pengelola laman Indoleaks, Jumat (10/12/2010).
Hingga sore ini, setidaknya ada tiga dokumen yang sudah ditayangkan dalam laman yang menyebut alasan pendiriannya "Sebagai jawaban atas kebuntuan informasi."
Tiga dokumen itu masing-masing: dokumen tentang penyebab lumpur Lapindo, Sidoarjo. Dokumen yang ditampilkan berjudul “Preeliminary Report on the Factors and Causes in The Loss of Well Banjar Panji-1”. Dokumen ini dikeluarkan oleh Simon Wilson C.Eng. M.Sc. dari D.I.C Petroleum Consultant.
Lalu ada dokumen perjanjian rahasia antara pemerintah RI dengan Microsoft, yang isinya antara lain menyebutkan Pemerintah RI akan membeli 35.496 salinan Microsoft Windows dan 177480 salinan Microsoft Office.
Dokumen lain yang sudah diunggah adalah dokumen transkrip pembicaraan antara Soeharto dan Richard Nixon serta Henry Kissinger di tahun 1970. Yang salah satunya berisi "laporan" hasil operasi penumpasan anggota dan simpatisan partai komunis di Indonesia.
Pengunduh dokumen di laman ini, hingga pukul 20.00 WIB, sudah mencapai 67 ribu. Dan jumlahnya terus bertambah hampir dalam tiap hitungan detik.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment