SEOUL--MICOM: Korea Utara menembakkan arteleri di perairan pantai baratnya, Rabu (8/12), dua minggu setelah Korut menembaki sebuah pulau Korsel dekat perbatasan mereka yang disengketakan.
Seorang pejabat militer Korea selatan (Korsel) mengatakan, "Pada pukul 09:04 waktu setempat sejumlah perluru artileri jatuh di daerah Korea Utara (Korut) dari NLL (Garis Perbatasan Utara)."
Menurut media lokal, penembakan arteleri tersebut merupakan pelatihan militer Korut.
Penembakan sempat membuah gelisah pasar saham Korsel dan mata uang Won, tetapi kemudian segera pulih kembali setelah media memberitakan itu hanya pelatihan militer.
Latihan militer itu dilakukan saat Laksamana Mike Mullen, ketua Gabungan Kepala Staf AS, mengunjungi Seoul di mana ia mendesak China untuk bertindak sebagai salah satu pemimpin dunia dan mengekang sekutunya Korut, seryara memperingatkan bahwa "orang jahat" dari Pyongyang akan terus berusaha mengacaukan kawasan itu.
"Mereka adalah pemimpin dunia dan para pemimpin harus berusaha --- terutama untuk mencegah krisis-krisis dan mencegah kegiatan-kegiatan yang membuat ketidakstabilan yang sangat jelas datang dari para pemimpin di Pyongyang," kata Mullen.
Dalam satu indikasi kegiatan diplomatik sejak serangan Korut atas sebuah pulau Korsel, surat kabar The Washington Post memberitakan Gubernur New Mexico Bill Richardson, mungkin akan mengungjungi Pyongyang pekan depan untuk satu "perundingan pribadi dengan para pejabat penting atas undang dari orang penting di sana".
Kunjungan Mullen ke Korsel dan Jepang menyusul perundingan di Washington, Senin antara Menlu AS Hillary Clinton dan sejawat-sejawatnya dari Korsel dan Jepang. Ketiga menlu itu menyatakan sangat cemas atas serangan-serangan Korut dan menyerukan China melakukan tindakan terhadap sekutunya itu.
Namun Beijing mengancam balik AS dan sekutu-sekutu Asianya atas penolakan mereka untuk beruding dengan Korut dengan mengatakan dialog adalah satu-satunya jalan untuk meredakan ketegangan yang meningkat di semenanjung Korea itu.
China menganggap Korut sebagai satu penyangga strategis terhadp Korsel sekutu AS dan adalah mitra dagang dan penyumbang terbesar Pyongyang.
Wakil Menlu AS Jim Steinberg akan memimpin delegasi AS ke China pekan depan dalam usaha membujuk Beijing untuk lebih menekan Pyongyang walaupun China khawatir bahwa ini mungkin menggoyahkan Korut.
Ketika Korsel melancarkan pelatihan militernya sendiri dengan menggunakan peluru tajam, Mullen akan bertemu dengan para pejabat senior militer Korsel dan Presiden Lee Myung -bak. Lee mengatakan ia akan mengubah pulau yang diserang bulan lalu itu serta empat pulau lainnya menjadi "benteng militer".
Mullen mengatakan ia ingin meninjau berbagai pelatihaan militer Korsel yang direncanakan akan diselengarakan dalam bulan-bulan depan dan bekerja
sama dengan Seoul untuk menenangkan situasi.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment