"Untuk merespon itu, otomatis kami meningkatkan pengamanan tapi tidak merubah apa yang sudah kami siapkan," kata Manager Security Bandara PT Angkasa Pura I Bandara International Juanda, Pujiono kepada detiksurabaya.com, Sabtu (19/3/2011).
Pujiono mengatakan, prosedur pengamanan di Bandara Juanda selama ini sudah dilakukan dan statusnya selalu siaga, karena bandara termasuk salah satu objek vital. Bahkan saat memasuki akse ke bandara, sudah dilakukan pemeriksaan orang maupun barang bawaan pengunjung bandara. Namun, dengan adanya maraknya teror bom, pihak bandara tidak ingin kecolongan.
"Kalau dalam kondisi normal, patroli dilakukan sekitar 2 jam, tapi dengan kondisi saat ini patroli kita tingkatkan bisa satu jam sekali atau tergantung situasi dan kondisi di lapangan," ujarnya.
Untuk memantau keamanan di bandara, sebanyak 420 personel dari security bandara,
sedangkan sisanya dari TNI AL. Untuk petugas dari TNI Al seperti dari Pomal, anti teror dan pasukan dari kesatuan TNI AL yang tergabung dalam satgas, membantu berpatroli di area publik seperti di ruang tunggu. Selain petugas berpakaian preman, juga terlihat petugas yang mengenakan seragam dan menurunkan anjing pelacak.
Ketika ditanya lebih lanjut, apakah patroli pasukan tentara berpakain lengkap disertai alat-alatnya tidak menganggu kenyamanan pengunjung maupun malah membuat ketakutan masyarakat, Pujiono menampiknya.
"Justru dengan banyaknya petugas yang berpatroli akan membuat pengunjung maupun masyarakat dalam negeri atau luar negeri merasa nyaman melihat kesiapsiagaan kita. Kita juga mensosialisasikan kepada seluruh orang di bandara untuk peduli dengan cara secepatnya memberikan informasi jika menemukan hal-hal yang aneh, jangan panik dan tetap tenang. Di bandara Juanda pengamannya sesuai standart internasional tidak perlu khawatir, tapi tidak boleh gegabah dan harus waspada," jelasnya.
Sampai kapankah peningkatan pengamanan di Bandara Juanda akan berlaku, Pujiono belum berani memastikannya. "Ya kita lihat situasinya serta informasi dari teman-teman yang mempunyai jaringan dengan kita seperti intelijen, TNI AL maupun kepolisian. Mudah-mudahan tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan smeuanya," jelasnya.
Sumber: DETIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment