F-22 Dan F-16 Melakukan Patroli Bersama.
LONDON — Menyusul resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang menetapkan zona larangan terbang di Libya serta tindakan apa pun yang diperlukan untuk melindungi warga sipil di sana, sejumlah pesawat canggih milik Barat akan melakukan ronda di wilayah udara Libya.
Menurut theaustralian,co.au, AS kemungkinan akan menggunakan pesawat super canggih F 22 Raptor untuk pertama kalinya dalam situasi perang sesungguhnya. Pesawat siluman ini akan ditempatkan di Aviano, Italia, bersama 40 unit F 16 yang bermarkas di sana. AS juga dapat menggunakan F 18 Super Hornet yang berpangkalan di USS Enterprise yang dibantu sejumlah kapal perang lainnya.
Angkatan Udara Inggris (RAF) akan kembali mengandalkan pesawat serang Tornado GR4 yang biasa digunakan Inggris dalam berbagai operasi militer. Penempur segala cuaca itu saat ini bermarkas di Lossiemouth di Skotlandia dan Marham di Norfolk.
Menurut Guardian.co.uk, Inggris juga dapat menjajal kemampuan penempur terbarunya, Eurofighter Typhoons, untuk pertama kalinya dalam situasi perang. Inggris dapat melibatkan enam hingga delapan pesawat canggih tersebut untuk melakukan patroli di Benghazi, yang didukung dua atau tiga pesawat tanker udara dan pesawat intai Nimrod R1.
Sementara Prancis kemungkinan akan mengandalkan jet tempur Mirage 2000, Rafale atau Super Etendard yang berpangkalan di kapal induk Charles de Gaulle di Mediterania. Kanada juga akan mengirimkan enam jet tempurnya ke Libya. Para menteri anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) melakukan pertemuan setelah DK PBB mengeluarkan resolusi tersebut.
Sumber: REPUBLIKA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment