MANADO - KAPAL BANTALAN UDARA . Sejumlah warga mengamati kapal bantalan udara atau Hovercraft milik TNI Angkatan Laut yang telah disiagakan di pantai Manado, Sulawesi Utara.(Foto: ANT)
MANADO : Di balik terik matahari dan angin yang berhembus kencang, Wakil Presiden Boediono membuka ASEAN Regional Forum Disaster Relief Exercise (ARF-DiREx) secara resmi di kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Selasa (15/3).
Acara pembukaan itu dihadiri para menteri dan pejabat negara seperti, Menkes Endang rahayu Sedyaninghsih, Menkominfo Tifatul Sembiring, Menko kesra Agung Laksono, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mensos Salim Segaff, Menristek Suharna Surapranata, Kepala BNPB Syamsul Maarif serta Gubernur Sulut SH Sarundajang. Jepang selaku tuan rumah bersama mengirimkan wakil Menlu Makiko Kikuta. Sementara negara-negara lainnya diwakili oleh para duta besar.
"Penanganan bencana merupakan kerja yang kompleks dan multi dimensional. Tidak hanya kerja sama dan koordinasi, akan tetapi penanganan bencana juga berkaitan dengan logistik, sumber daya, mobilisasi, komando dan kontrol, penanganan bencana alam itu sendiri, selain harus memberikan informasi kepada media," ujar Boediono dalam pidato sambutannya.
Menurutnya, belajar dari pengalaman Tsunami Aceh di tahun 2004 serta bencana tsunami yang baru terjadi beberapa hari silam di Jepang menjadi tolak ukur untuk memperkuat kerjasama dalam penanganan bencana.
Setelah membuka acara, para tamu dari berbagai negara disuguhkan oleh atraksi latihan penanganan bencana alam. Simulasi tersebut melibatkan banyak peralatan mulai dari sepeda motor hingga pesawat terbang dan beberapa peralatan milik TNI lainnya seperti Hovercraft. Akan tetapi, beberapa tamu asing yang hadir sedikit merasa kecewa dengan simulasi latihan ini. Beberapa wartawan asal berkulit putih tersebut menilai simulasi yang seharusnya melibatkan koordinasi TNI-sipil ini tidak ubahnya seperti pameran peragaan peralatan militer.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment