Moskow - Sebuah tim AS akan tiba di Rusia bulan depan untuk menginspeksi jumlah rudal nuklir terbaru negara itu berdasarkan pakta perlucutan senjata baru yang ditandatangani kedua belah pihak tahun ini, demikian dikatakan kementerian luar negeri AS, Kamis (17/3).
Menlu Hillary Clinton dan Menlu Rusia Sergei Lavrov bertukaran dokumen secara resmi memberlakukan pakta START baru di Munich pada 5 Pebruari.
Selain mengurangi hulu ledak nuklir sekarang dan penetapan batas rudal, pakta itu mengizinkan kedua belah pihak menginspeksi fasilitas nuklir masing-masing negara -- dianggap sebagai langkah penting membangun kepercayaan.
Inspeksi langsung lengkap diizinkan dalam waktu 60 hari pakta itu diberlakukan, dan seorang diplomat senior Rusia mengatakan pada Kamis mereka bisa memulai pemeriksaan pada April.
"Inspeksi pertama akan dilakukan dua bulan setelah penandatanganan pakta START baru, ujar Deputi Menlu Rusia Sergei Ryabkov seperti dikutip Interfax.
Komentar Ryabkov dikeluarkan beberapa saat setelah salah satu perancang senjata nuklir senior Rusia menyatakan harapannya tim pertama AS tiba pekan ini.
Yury Solomonov, ketua Lembaga Teknologi Termal Moskow yang mengembangkan rudal balistik kapal selam Bulava, mengatakan, para penyelidik pertama akan melakukan pemeriksaan pada rudal balistik interkontinental Yars terbaru Rusia.
Menurutnya, pihak AS sudah memeriksa rudal-rudal Topol-M Rusia berdasarkan Pakta START lama yang habis masa berlakunya akhir 2009.
"Maka sudah sewajarnya pihak AS ingin memeriksa rudal-rudal baru, yang belum diperlihatkan sebelumnya," kata Solomonov seperti dikutip Interfax.
Sumber: HARIAN ANALISA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment