JAKARTA - Sejak 2005, para ahli telah melakukan studi untuk mengetahui apakah Indonesia sudah siap memiliki dan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Kesimpulannya, kita sudah siap. Namun kapan PLTN segera terwujud?
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Hudi Hastowo mengungkapkan, semakin banyak jumlah penduduk, semakin banyak pula energi yang dibutuhkan.
"Penduduk Indonesia terus tumbuh sekira lima persen setiap tahunnya. Beberapa tahun ke depan sumber energi yang ada sekarang bisa habis. Inilah pentingnya memanfaatkan sumber daya nuklir," kata Hudi dalam forum komunikasi media bertajuk Nuklir untuk Kesejahteraan, di kantor harian Seputar Indonesia, Jakarta, Senin (5/4/2010).
Perlunya membangun PLTN adalah untuk meningkatkan pasokan daya listrik yang cenderung defisit. Sumber daya alam, jika digali terus lama kelamaan akan habis. Sementara itu, uranium yang merupakan sumber energi untuk PLTN cadangannya melimpah dan tak akan habis.
"Nuklir merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui dan ramah lingkungan. Uranium jika dibakar nantinya menghasilkan protonium, itu pun nantinya bisa dibuat bahan bakar lagi," terang Hudi.
Direktur BATAN Syahril mengungkapkan bahwa saat ini pembangunan PLTN sudah mulai memasuki tahap project decision. Rencananya PLTN akan dibangun di Semenanjung Muria, Jepara. "Tahap pre project sudah rampung, memasuki fase berikutnya di tahap project decision perlu dukungan pemerintah," katanya.
Syahril mengungkapkan, pembangunan PLTN membutuhkan waktu delapan hingga 10 tahun. Nantinya, satu unit PLTN bisa menghasilkan listrik sebesar 1400 MW. "Pada 2016 BATAN menargetkan Indonesia sudah mulai menggunakan listrik dari PLTN," tegasnya.
Sumber: OKEZONE
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment