"Ya tentu beda dengan pesawat atau heli yang saya pakai ketika jadi menteri ESDM, kadang malah pakai jet pribadi," kata Purnomo dalam perbincangan dengan ANTARA saat meninjau perbatasan RI-Timor Leste melalui udara, akhir pekan lalu.
"Tetapi saya tidak masalah, meski pakai pesawat atau heli TNI, yang kadang kecepatannya saja tidak sama dengan pesawat komersial atau jet pribadi...nggak masalah...ini kan salah satu bentuk dari panggilan tugas sebagai Menteri Pertahanan," ujar pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, itu dengan semangat.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu, menambahkan, dengan menaikki pesawat atau heli TNI, dirinya menjadi paham kondisi alat utama sistem senjata TNI yang ada.
"Saya jadi semakin tahu dan paham alat utama sistem senjata TNI, bagaimana kondisinya..." katanya, sambil sesekali melongok ke jendela Helikopter Mi-17 yang membawanya memantau perbatasan darat dan laut RI-Timor Leste.
Dalam kunjungan kerjanya ke Nusa Tenggara Timur untuk meninjau perbatasan dengan Timor Leste, Menhan Purnomo dan rombongan menggunakan pesawat Cassa 212 dari Skadron Udara 4 TNI Angkatan Udara Pangkalan Udara Abdurahman Saleh Malang, dan Helikopter Mi-17 dari Skadron Udara Serbu 31 TNI Angkatan Darat.
Sedangkan keberangkatan dari Jakarta, Menhan dan rombongan menggunakan C130 Hercules VIP dari Skadron 17 Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.
Di antara pesawat dan helikopter yang digunakan, yang paling baru adalah Helikopter Mi-17 sedangkan Cassa 212 TNI Angkatan Udara dan C130 Hercules berusia lebih dari 20 tahun.
Sumber: DEPHAN/ANTARA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment