"Ada dua perkembangan yang perlu dicermati dan diantisipasi pesatnya kemajuan teknologi dan industri kedirgantaraan khususnya di bidangnya militer," katanya, saat memimpin upacara peringatan HUT TNI Angkatan Udara ke-64 di Halim Perdanakusuma di Jakarta, Jumat.
Djoko mengatakan, pesatnya kemajuan teknologi dan industri dirgantara militer akan menjadi ancaman serius karena dapat mendukung penguasaan penggunaan wahana dirgantara baik saat ini maupun masa yang akan datang.
"Dampaknya akan bersifat multikonvensional. Pertama, dari sisi pertahanan akan sangat mempengaruhi corak atau bentuk perang di masa akan datang. Kedua, urgensi wilayah udara yang semakin vital sebagai barometer kepentingan nasional suatu bangsa," tutur Panglima TNI.
Tak hanya, dua hal itu akan mengakibatkan pelanggaran hukum terhadap kedaulatan hukum udara yang makin intensif sehingga perlu mendapatkan atensi dan prioritas penanganannya, kata Djoko menambahkan.
"Kecenderungan yang saya kemukakan itu menyadarkan kita semua betapa vital dan strategisnya peran dan tanggung jawab TNI AU, apalagi bila dikaitkan dengan luas wilayah TNI terlebih dikaitkan dengan luas wilayah NKRI dan posisi geografis yang sangat strategis dalam percakupan global dan regional," ujarnya.
Karena itu, TNI AU harus mempunyai tekad dan kemauan dan komitmen kuat untuk dapat mewujudkan penegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah udara sesuai hukum nasional dan internasional, katanya.
Pemerintah akan terus meningkatkan peran TNI AU agar semakin handal dan profesional. TNI telah menyusun pembangunan strategis 2010 - 2014 secara bertahap. Kita akan membangun kekuatan TNI AU sebagai bagian integral TNI menuju kepada kekuatan pokok minimum, sehingga semakin handal dalam mengawal kedaulatan udara nasional, ungkap Djoko.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment