"Niat mengembangkan wisata militer itu memang tercetus sejak beberapa tahun lalu," kata Wakil Wali Kota Cimahi Eddy Rachmat, S Sos, di Cimahi, Minggu (4/4).
Eddy menjelaskan, keberadaan wisata militer di Kota Cimahi diharapkan dapat memberikan dampak bagi pemerintah daerah dan warga sekitar. "Sebetulnya, sebelum berkembang menjadi sebuah kota, keberadaan militer di Cimahi juag lebih dulu ada. Nah, dengan adanya wisata militer ini tentunya akan banyak dampak positifnya," kata Eddy.
Salah satu dampak positif tersebut, kata Eddy, ialah dapat menciptakan industri kreatif seperti penjualan cinderamata atau oleh-oleh dari wisata militer.
Untuk mewujudkan konsep wisata militer tersebut, Pemkot Cimahi sedang berupaya melakukan koordinasi dengan pihak TNI. "Pembicaraan secara lisan sudah dilakukan, namun masih perlu penjajakan lebih mendalam dengan pihak TNI," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Koperasi Industri, Perdagangan, dan Perindustrian (Diskopindagtan) periode sebelumnya, Wawan Darmawan menyatakan, saat ini pihaknya masih menjajaki program itu dengan pihak Pusat Pendidikan (Pusdik).
Hal tersebut, kata Wawan, dikarenakan upaya untuk kordinasi hingga saat ini masih belum dapat terlaksana. "Pemkot Cimahi sendiri sudah berupaya, akan tetapi selalu terhalang," ujarnya belum lama ini.
Berdasarkan data yang ada di Pemkot Cimahi, 60 persen dari wilayah Kota Cimahi itu digunakan sebagai fasilitas militer dan sebagian besar fasilitas yang ada tercatat masih aktif.
Dari 60 persen itu ada delapan fasilitas militer yang memungkinkan untuk dijadikan ajang wisata yaitu pusat pendidkan Artileri, Pusdik Jasmani, Pusdik Pal, Pusdik Perbengkelan dan Angkutan, Pusdik Artileri Medan, Pusdik Guru Militer, Pusdik Infantri, dan Pusdik Polisi Militer.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment