-701901.jpg)
"Niat mengembangkan wisata militer itu memang tercetus sejak beberapa tahun lalu," kata Wakil Wali Kota Cimahi Eddy Rachmat, S Sos, di Cimahi, Minggu (4/4).
Eddy menjelaskan, keberadaan wisata militer di Kota Cimahi diharapkan dapat memberikan dampak bagi pemerintah daerah dan warga sekitar. "Sebetulnya, sebelum berkembang menjadi sebuah kota, keberadaan militer di Cimahi juag lebih dulu ada. Nah, dengan adanya wisata militer ini tentunya akan banyak dampak positifnya," kata Eddy.
Salah satu dampak positif tersebut, kata Eddy, ialah dapat menciptakan industri kreatif seperti penjualan cinderamata atau oleh-oleh dari wisata militer.
Untuk mewujudkan konsep wisata militer tersebut, Pemkot Cimahi sedang berupaya melakukan koordinasi dengan pihak TNI. "Pembicaraan secara lisan sudah dilakukan, namun masih perlu penjajakan lebih mendalam dengan pihak TNI," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Koperasi Industri, Perdagangan, dan Perindustrian (Diskopindagtan) periode sebelumnya, Wawan Darmawan menyatakan, saat ini pihaknya masih menjajaki program itu dengan pihak Pusat Pendidikan (Pusdik).
Hal tersebut, kata Wawan, dikarenakan upaya untuk kordinasi hingga saat ini masih belum dapat terlaksana. "Pemkot Cimahi sendiri sudah berupaya, akan tetapi selalu terhalang," ujarnya belum lama ini.
Berdasarkan data yang ada di Pemkot Cimahi, 60 persen dari wilayah Kota Cimahi itu digunakan sebagai fasilitas militer dan sebagian besar fasilitas yang ada tercatat masih aktif.
Dari 60 persen itu ada delapan fasilitas militer yang memungkinkan untuk dijadikan ajang wisata yaitu pusat pendidkan Artileri, Pusdik Jasmani, Pusdik Pal, Pusdik Perbengkelan dan Angkutan, Pusdik Artileri Medan, Pusdik Guru Militer, Pusdik Infantri, dan Pusdik Polisi Militer.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment