Pangkalpinang (ANTARA News) - Provinsi Bangka Belitung (Babel) sudah terdaftar sebagai studi kelayakan untuk peletakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) oleh Badan Atom Internasional.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Babel, Noor Nedi di Pangkalpinang, Senin, mengatakan, Badan Atom Internasional sudah melakukan studi kelayakan di Babel untuk peletakan PLTN di Babel.
"Ada tujuh titik yang tersebar di Babel yang telah diuji untuk peletakan PLTN antara lain di pesisir pantai wilayah Bangka Timur, Bangka Barat, Bangka Tengah dan Belitung Timur," ujarnya.
Ia mengatakan, Babel dinilai cocok untuk peletakan PLTN dari segi geologi, geografi, tata ruang, lingkungan masyarakat serta dampak ekonomi bagi masyarakat.
"Babel benar-benar aman untuk peletakan PLTN dari segi geologi, geografi, tata ruang, namun itu baru dilakukan studi kelayakan dan enam tahun kemudian baru ketahuan kepastiannya," kata Noor Nedi.
Noor Nedi menjelaskan, kondisi geologi dan geografis terutama bebatuan granit yang ada di pesisir pantai Babel sangat cocok untuk peletakan PLTN.
"Kondisi bebatuan granit di pesisir pantai Babel sangat cocok sekali untuk pondasi peletakan PLTN, terutama untuk menghemat biaya," ujarnya.
Menurut dia, Presiden SBY mengatakan PLTN belum menjadi prioritas untuk dibangun saat ini guna mengatasi krisis listrik di Indonesia.
"Saat ini PLTN belum menjadi prioritas Presiden SBY untuk mengatasi krisis listrik nasional dan saat ini baru dilakukan studi kelayakan yang bisa mencapai enam tahun lamanya," ujarnya.
Noor Nedi menjelaskan, satu PLTN minimal menghasilkan daya sebesar 2.600 megawatt dan bisa memenuhi kebutuhan listrik Babel.
"Satu PLTN bisa menghasilkan daya minimal 2.000 hingga 2.600 megawatt yang sudah melebihi kebutuhan listrik di Babel dan bisa mengaliri ke Sumatra dan Jawa," katanya.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment