TNI Angkatan Udara berencana menganggarkan pembelian pesawat Hercules. Pasalnya, pesawat Hercules yang ada saat ini umurnya sudah 45 tahun. Demikian dikatakan oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat didampingi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara, Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro usai membuka Musyawarah Nasional (Munas) IX Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) di Ruang Hercules Eksekutif Club Persada, Lanud Halim PK, Jakarta, Sabtu (24/4).
Imam menjelaskan, pesawat Hercules ini bisa digunakan sampai usia 50 tahun sehingga maksimal masa waktu penggunaannya tinggal lima tahun lagi.
Menurut Tim dari Amerika, yang menilai kelayakan penggunaan pesawat Hercules ini bisa bertahan hanya lima tahun lagi. "Jadi, air frame-nya hanya sampai umur 50 tahun. Jadi mereka tidak akan bertanggung jawab kalau terjadi apa-apa," kata Imam Sufaat yang juga Ketua Umum PB FASI ini.
Menurut Imam, kedepan sebagaimana direncanakan dalam Renstra memang sudah saatnya mencari pengganti pesawat Hercules yang baru. Hanya permasalahannya masalah anggaran, karena mahal sekali. "Kita berencana mengadakan penambahan sembilan hercules," katanya.
Super Tucano
KSAU juga mengungkapkan, TNI AU telah mengajukan rencana pembelian 16 unit pesawat tempur jenis Super Tucano buatan Brasil. Super Tucano ini sebagai pengganti pesawat tempur OV-10 Branco yang di-grounded sejak tahun 2007.
Menurut Imam, proses tender yang dilakukan TNI AU telah menetapkan pemenang tendernya adalah Super Tucano dari Barzil. Proses terakhir sudah pada tahap penawaran harga.
"TNI AU sudah mengajukan rencana pembelian pesawat Super Tucano ke Mabes TNI untuk diproses lebih lanjut," katanya.
Imam menjelaskan, Super Tucano dipilih karena memiliki keunggulan yaitu sebagai pesawat taktis ringan, berfungsi sebagai counter insurgency, berfungsi sebagai remote air control (pesawat pengontrol udara), dan pengamatan intai dari udara.
Keunggulan lainnya, apabila ada pesawat tempur yang lebih kencang seperti F-16 bisa memberitahu sasarannya. Pesawat Super Tucano mampu membawa amunisi minimal 1500 kilo gram dan bisa beroperasi minimal tiga jam.
Sumber: JURNAL
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment