ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, April 28, 2010 | 6:24 PM | 0 Comments

    Kendaraan Hipersonik Militer AS, Lenyap

    VIVAnews - Militer Amerika Serikat (AS) kehilangan kontak dengan sebuah kendaraan hipersonik eksperimental di Samudera Pasifik. Menurut Turner Brinton dari Space News, DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency) kehilangan kontak dengan kendaraan Falcon Hypersonic Technology Vehicle (HTV)-2 sembilan menit setelah diluncurkan.

    HTV-2 merupakan pesawat pertama dari serangkaian eksperimen penerbangan. Rencananya, teknologi yang bisa dikerahkan untuk rudal-rudal konvensional jarak jauh di masa depan.

    “Kendaraan tersebut diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California, dengan sebuah roket Minotaur 4,” kata Brinton, seperti dikutip dari laman TG Daily, Selasa 27 April 2010.

    Dibangun oleh Lockheed Martin Corp., pesawat HTV-2 meluncur di atas Samudera Pasifik dengan kecepatan 20 ribu kilometer per jam selama 30 menit. “Namun, sembilan menit setelah meluncur, DARPA kehilangan kontak dengan pesawat, dan penyebab kegagalan itu belum diketahui,” ujarnya.

    Namun, Frank James dari NPR mencatat bahwa dalam masa-masa awal percobaan teknologi pertahanan, proyek militer teknologi tinggi biasanya ditandai dengan sejumlah kegagalan.

    “Program angkasa luar AS pada akhir 1950-an juga terdapat kegagalan, jadi tidak heran, tes yang dilakukan militer pekan lalu untuk menguji Falcon dan menguji konsep pesawat hipersonik yang bisa melanglang buana dengan kecepatan hingga 20 kali lebih cepat dibanding kecepatan suara, juga mengalami kegagalan,” ucap James.

    “Ide dari teknologi ini adalah menciptakan sebuah pesawat yang bisa mencapai lokasi-lokasi di Bumi dalam hitungan menit,” kata James.

    Sumber: YAHOO/VIVA NEWS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.