MOSKOW, KOMPAS.com - Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan, Moskow tertarik dalam kerjasama dengan NATO mengenai masalah pertahanan anti-rudal di Eropa.
Para menteri luar negeri NATO sepakat pada pertemuan tak resmi mereka di Estonia, pekan lalu, akan mulai berdialog dengan Rusia mengenai kerjasama di bidang pertahanan anti-rudal.
Medvedev mengatakan dalam wawancara dengan Siaran Denmark, Danish Broadcasting Corporation (DR), bahwa Moskow telah lama membicarakan sistem pertahanan rudal global.
"Sistem ini hendaknya melindungi tidak hanya negara-negara tertentu atau kelompok negara, tapi juga kepentingan semua negara peserta dan bertanggungjawab kepada masyarakat internasional."
Sekjen NATO, Anders Fogh Rasmussen, menegaskan pekan lalu di Estonia mengenai pentingnya kerjasama mengenai pertahanan rudal ini, untuk melindungi penduduk Eropa dan Rusia terhadap ancaman rudal secara nyata.
Ditanya apakah Rusia akan mengatakan ya untuk usul dari ketua NATO itu, Medvedev mengatakan, "Ya, Rusia akan melakukannya bila usulan itu benar-benar serius."
Dia mengatakan, Rusia bersikap menentang pembentukan sistem pertahanan udara dengan negara-negara lain, karena hal itu bisa merusak sistem keseimbangan yang ada saat ini di antara negara-negara nuklir besar.
Pada Februari lalu, Romania dan Bulgaria mengatakan, mereka dalam perundingan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengenai penyebaran unsur-unsur perisai rudal AS di wilayah mereka dari 2015.
Gerakan itu muncul setelah Obama membatalkan rencana pemerintah Bush September lalu, untuk penyebaran unsur pertahanan rudal di Republik Czech dan Polandia, dalam rangka membendung ancaman dari Iran.
Rusia mengecam kuat rencana-rencana itu dan menudingnya sebagai ancaman bagi keamanan nasionalnya.
Pada umumnya, Medvedev mengatakan bahwa Rusia ingin mengisi tempat-tempat yang layak ditolong di dunia.
"Sederhananya Rusia ingin menjalin hubungan baik dengan negara-negara lain - besar maupun kecil. Kami percaya bahwa negara kami adalah bagian dari dunia modern dan ingin membangun di seluruh dunia," katanya.
"Wajah Rusia modern adalah wajah tersenyum. Namun negara lain juga harus tersenyum pula kepada kami," kata Medvedev.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment