Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Soedarsono, Jumat (30/4), mengatakan penjualan sebanyak 32 unit panser ke Malaysia tinggal menunggu kesepakatan akhir yang rencananya baru akan dilakukan Mei mendatang.
Sedangkan mengenai rencana kerja sama (penjualan) panser ke Vietnam dan Filipina, dilakukan karena kedua negara itu mengaku tertarik dengan panser produksi PT Pindad. "Untuk sementara ini masih dalam tahap penjajakan," jelasnya.
Ia menjelaskan, penjualan panser ke sejumlah negara merupakan bukti keseriusan PT Pindad untuk mendominasi pasar regional Asia Tenggara, sekaligus mendongkrak penjualan peralatan tempur jenis panser.
Menurut Adik, hingga saat ini panser pesanan Malaysia masih dalam proses uji coba dengan beberapa komponen, seperti mesin, sistem pendingin, dan transmisi, masih perlu disempurnakan
Panser pesanan Malaysia, katanya, perangkat mesinnya tidak lagi menggunakan buatan Renault, melainkan menggunakan mesin Mercedes-Benz. "Karena Renault kini menjadi pesaing PT Pindad dalam memasok kendaraan ke Malaysia, sehingga harus mengganti komponen mesin," ujarnya.
Namun demikian, PT Pindad belum memastikan apakah panser yang akan dijual ke Malaysia akan menggunakan mesin Benz. Adik mengemukakan ada dua pilihan mesin yang akan dipakai untuk panser tersebut, yaitu Mercedes-Benz atau Deutz yang hampir sama dengan mesin Renault berkapasitas 7.000 cc dan berkekuatan 320 tenaga kuda.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment