Taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) unjuk kebolehan bermain drumband dalam Peringatan 62 Tahun Hari Bakti TNI AU di Lapangan Dirgantara Kompleks AAU Yogyakarta, Rabu (29/7).
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Untuk memaksimalkan tingkat kesejahteraan anggotanya, TNI AU menekan pertumbuhan personelnya. Mereka menetapkan zero growth untuk personel AU. Jumlah personel dibatasi maksimal 30.000 orang, sementara saat ini jumlahnya masih di atas 30.000 orang.
Koordinator staf ahli KSAU Marsekal Muda Yoseph Rasiman, di sela-sela acara seminar radar nasional di Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Rabu (28/4/2010) mengatakan, untuk mencapai titik stabil pada angka 30.000 orang, pihaknya mulai membatasi rekrutmen. Rekrutmen hanya diperuntukkan untuk mengganti personel yang sudah memasuki usia pensiun.
Menurutnya dengan jumlah personel yang tidak terlalu besar, kesejahteraan mereka bisa ditingkatkan. "Setiap tahun kami menerima kenaikan anggaran untuk kesejahteraan. Jika jumlah personelnya terus bertambah, manfaat dana tidak bisa dirasakan secara signifikan. Hal itu berbeda kalau jumlah personelnya konsisten," paparnya.
Bila kesejahteraan anggota TNI AU memadai, mereka bisa bekerja lebih maksimal. Selama ini kesejahteraan mereka masih pas-pasan. Padahal, tugasnya cukup berat yakni mempertahankan kedaulatan negara.
Selama ini kebutuhan personel TNI AU dipenuhi dari empat sumber yakni AAU, perwira karier, bintara, dan tantama. Jumlahnya seharusnya mengikuti piramida. Kebutuhan paling banyak adalah personel kelas bintara dan tantama.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment