MAKASSAR(SI) – Perairan Karang Unarang,Kalimantan Timur (Kaltim), yang merupakan perbatasan langsung antara Indonesia-Malaysia hingga kini masih mendapatkan pengamanan penuh dari TNI Angkatan Laut (AL).
Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Among Margono menyatakan, wilayah perairan tersebut hingga sekarang ini masih rawan terjadinya pelanggaran perbatasan yang dilakukan oleh kapal-kapal asal Malaysia. “Karena itu, hingga sekarang kami fokus di Karang Unarang dengan menempatkan tujuh sekaligus KRI (Kapal Perang Republik Indonesia) dan tidak meninggalkannya sedetik pun,” ungkap Among saat berkunjung di Markas Lantamal VI Makassar, kemarin.
Jenderal TNI AL ini mengungkapkan, operasi yang digalakkan di perairan Karang Unarang tersebut masing-masing Operasi Galak Sakti dan Operasi Trisula di mana khusus untuk mengamankan Karang Unarang dan wilayah perairan terluar NKRI. “Kalau memang ada pelanggaran laut, kami harus tegas dan melakukan penindakan.Kami juga kerap melakukan operasi bersama negara tetangga,” katanya kepada wartawan.
Begitu pun dengan perairan Ambalat yang hingga saat ini masih terus menjadi pro-kontra antara Indonesia dan Malaysia. Among Margono menjelaskan, meski sekarang ini intensitas pelanggaran sudah mulai menurun, hal tersebut tidak menyurutkan TNI AL untuk keluar dari perairan tersebut. “Ambalat sejak enam bulan terakhir menurun sekali jumlah pelanggarannya. Beberapa hari lalu memang ada pesawat asal Malaysia yang melintas di atas perairan itu.Namun,untuk di laut sudah menurun,”pungkas jebolan AAL tahun 1978 ini.
Kehadiran Pangarmatim Among Margono di Makassar dalam rangka melaksanakan kunjungan kerja di Lantamal VI. Dia didampingi oleh Dewi Ediwati Among Margono selaku Ketua Daerah Jalasenastri Armatim dan Asisten Perencanaan (Asrena) Pangarmatim Kolonel Laut (P) Putu Wijaya.
Kegiatan kunjungan kerja Pangarmatim meliputi tatap muka dengan seluruh anggota Lantamal VI di Gedung Hasanudin Mako Lantamal VI, meninjau fasilitas Rumah sakit Jala Ammari, Lembaga Kedokteran Gigi (Ladokgi Makassar), dan Fasharkan Makassar. Sementara itu, kegiatan Dewi Ediwati Among Margono selaku Pembina Daerah Timur Yayasan Hang Tuah (YHT),melaksanakan kunjungan ke Yayasan Hang Tuah dengan memberikan bingkisan kepada guru dan siswa TK Hang Tuah.
Dalam kesempatan itu, Pangarmatim berjanji akan menambah armada KRI di Lantamal VI jika kondisi dan situasi di lapangan tidak memungkinkan lagi dengan dua KRI yang dimilikinya. Menurut dia,KRI tersebut bisa ditarik dari Surabaya dan ditempatkan di Makassar.
Sumber: SEPUTAR INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment