"Armada berkapasitas besar itu karena laut Bengkulu berhadapan langsung dengan lautan Hindia dan rawan terhadap gangguan kriminal dari luar," kata Komandan Pangkalan TNI-AL (Danlanal) Bengkulu Kol. (P) Sukrisno, Sabtu (1/5).
Armada kapal yang dimilki Lanal Bengkulu saat ini berkapasitas 15 personel untuk melakukan patroli rutin di beberapa pos Lanal mulai perairan Kabupaten Kaur hingga Muko Muko, serta menggunakan kapal cepat dengan kapasitas empat orang.
"Kita sudah mengusulkan ke pusat untuk pengadaan kapal patroli berukuran besar tersebut terutama untuk mengimbangi kecepatan kapal asing yang cukup modren sering mencuri ikan di perairan Enggano," katanya.
Jika Lanal Bengkulu sudah memiliki kapal patroli besar dan cepat akan mampu mengawasi dan mengatasi gangguan keamanan di perairan ini.
"Kami juga selalu berkoordinasi dengan Lanal di Padang (Sumatra Barat), Sibolga (Sumatra Utara), dan Lampung," ujarnya.
Pengawasan ketat yang dilakukan petugas patroli sebelumnya cukup efektif menangkap kelompok perompak terhadap kapal berbendara Taiwan di perairan laut Selatan Enggano. Pada saat bersamaan ada juga laporan korban perampokan di perairan Barat Padang, dan petugas langsung mengejar dengan mengontak pangkalan terdekat.
Sebab seiring dengan laporan tersebut, katanya, KRI A Yani dari pengkalan Surabaya juga sedang patroli dan memasuki perairan Bengkulu. "Akhirnya dengan menggunakan radar, gerombolan perompak tersebut dapat terdeteksi dan berhasil ditangkap. Para perompak setelah diringkus lalu diproses di Armabar Lampung," katanya.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment