"TNI AL bersama-sama dengan pemerintah daerah serta Polda setempat dan organisasi masyarakat, pramuka, dan para pemuda akan melaksanakan upacara bendera pada 17 Agustus mendatang dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI," ujar Kepala Dinas Potensi Maritim TNI Angkatan Laut yang juga Wakil Ketua Pelaksana Bhakti Sosial Sail Banda 2010, Laksamana Pertama TNI Surya Wiranto kepada Suara Karya di Jakarta, Selasa (4/5).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Kordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakorsurtanal), Pulau Kisar merupakan salah satu dari 92 pulau terluar Indonesia di Maluku yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 78/2005, kini tidak lagi terisolir setelah bertahun-tahun terlupakan dan sulit terjangkau.
Meski demikian, wilayah maritim Pulau Kisar masih menyisakan sengketa antarnelayan Indonesia dengan nelayan Timor Leste.
Perbatasan maritim Kisar dan Timor Leste belum terdapat titik dasar dan titik referensi. Akibatnya, nelayan Timor Leste sering menyerobot dan menangkap ikan di perairan Kisar.
"Jajaran TNI AL tetap konsisten untuk menjaga keutuhan NKRI di wilayah-wilayah perbatasan yang di dalamnya termasuk Pulau Kisar," ujar Surya.
Penduduk Pulau Kisar relatif sedikit. Namun begitu, pulau ini menyimpan potensi pesona wisata, seperti situs sejarah peninggalan masa penjajahan Belanda.
Sebelum pelaksanaan pengibaran kembali Merah Putih, dikatakan Surya, TNI AL bersama-sama pemerintah pusat melalui lintas kordinasi kementerian dan lembaga tinggi negara, BUMN serta Pemda Maluku melaksanakan kegiatan bakti sosial atau Surya Baskara Jaya (SBJ) di wilayah Maluku dan Maluku Utara, Maluku Tenggara, termasuk Pulau Kisar, mulai 27 Juli - 6 Agustus 2010. Misalnya, pengobatan gratis, pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial, bela negara, pentas budaya dan seni.
Selain itu, ditambahkan Surya, Sail Banda akan diisi dengan seminar internasional, kejurnas layar natsepa yang diikuti 220 perserta dari 22 negara serta akan diisi atraksi pesawat tempur Sukhoi TNI AU.
"Selama dua bulan kegiatan Sail Banda, kita akan melaksanakan SBJ di daerah Maluku dan Maluku Utara," ujarnya.
Sebanyak 18 Kementerian akan terlibat dalam SBJ, diantaranya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian Parawisata, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Koperasi, Kementerian Perindustrian, Kementrian Perdagangan, Kemnetrian Pertanian dan sejumlah Badan Usaha Milik Negara dan lembaga tinggi negara.
Sumber: SUARA KARYA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment