JAKARTA--MI: Kementerian Pertahanan akan menerapkan kebijakan pertumbuhan nol (zero growth) untuk mengatasi borosnya anggaran belanja pegawai dan belanja pemeliharaan non perawatan. Meski demikian, Kemenhan menilai masih membutuhkan personel lebih dari jumlah yang sudah ada.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro kepada wartawan di Jakarta, Selasa (4/5).
"Jadi, jika sekarang komposisi anggaran untuk belanja pegawai dan non pemelihaan sekitar 50 persen dan sisanya untuk pembelian alutsista baru serta perawatan itu ke depan akan turun karena kita menerapkan kebijakan zero growth untuk pengembangan SDM," katanya.
Kebijakan pertumbuhan nol adalah jumlah personel yang masuk dan yang keluar diatur sama. Kebijakan tersebut juga didukung dengan kebijakan pengetatan ukuran dan restrukturisasi organisasi. Dengan demikian, bujet untuk belanja pegawai diatur tetap.
"Kita juga melakukan right sizing. Misalnya, untuk pembentukan Kodam baru di Kalbar tidak harus merekrut personel baru tapi bisa mengalokasikan personel yang ada itu. Kita juga merestrukturisasi, misalnya dengan menyesuaikan pengerahan armada laut kita yang ada. Kita kan ada armabar dan armatim kita harus melakukan penyesuaian. Prinsipnya pada pengembangan SDM kita menggunakan zero growth policy, restrukturisasi dan right sizing," tandasnya.
Irjen Kemenhan Marsdya Eris Herryanto menyatakan meski aturan diberlakukan, hal itu tidak berarti personel TNI sudah mencukupi kebutuhan yang ada. Hanya saja, itu akan berimbas pada anggaran untuk peningkatan profesionalitas TNI yang lebih besar.
"Kita tetap memberdayakan kewilayahan yang ada tetapi tetap mendeploy jika dibutuhkan," imbuhnya.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment