
Surabaya - Gedung Pusat Ilmu Robotika Nasional yang terletak di kompleks Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya telah diresmikan.
"Nantinya, gedung yang diresmikan pada 23 April itu juga akan difungsikan sebagai pusat penelitian dan pengembangan energi alternatif," kata Pembantu Rektor (PR) III ITS Surabaya Prof dr Suasmoro di Surabaya, Senin.
Menurut dia, gedung yang pembangunannya menelan biaya Rp50 miliar itu diresmikan lebih awal dari rencana karena digunakan kegiatan mahasiswa yakni Pekan Ilmiah Mahasiswa ITS (PIMITS).
"Bangunan yang didirikan di atas lahan Techno Park ITS itu akan menjadi pusat pengembangan robotika di ITS, terutama untuk mendukung kompetisi robotika tahunan," katanya.
Di bidang industri, gedung itu nantinya tidak hanya melayani bidang otomasi, namun juga mejadi pusat pelayanan industri yang membutuhkan desain robot tertentu.
Senada dengan itu, Pembantu Dekan III Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) ITS Ir Mudji Irmawan MS mengatakan seluruh bangunan sudah berdiri tegak dengan arsitektur yang khas menjulang tinggi.
"Dengan bangunan inti terdiri dari arena dan laboratorium.
Untuk diskripsi bangunan pada bagian arena terdapat lapangan yang bisa difungsikan sebagai tempat untuk lomba robotika, kegiatan mahasiswa, pameran, seminar dan lain-lain," katanya.
Sementara ruang laboratorium difungsikan sebagai pusat pembuatan robot-robot yang mutakhir dan juga pusat penelitian dan pengembangan energi alternatif sebagai upaya untuk mencari solusi energi masa depan.
"Ada pula tribun penonton berkapasitas 1.000 orang dengan ruangan pendukung lainnya seperti stage (panggung), ruang ganti, paddock, toilet dan lainnya," katanya.
Bahkan, beberapa laboratorium sudah difungsikan, antara lain laboratorium Simulator Industri, Mobile Robot dan "Broter" (Robot untuk gambar).
"Pembangunan gedung yang dibiayai oleh APBN itu tinggal menyisakan beberapa komponen pendukung yang belum terpasang, seperti AC (Air Conditioner), peralatan laboratorium, akses jalan utama dan komponen lainnya, sehingga layak," katanya.
Selain Pusat robotika, ITS saat ini juga memiliki gedung NaSDEC (National Ship Design and Engineering Centre), pusat penelitian dan pengembangan Perkapalan dan Kemaritiman di Indonesia.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Teknologi
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Nipress : 2025, Kami Supplai Baterai Untuk 18 Kapal Selam TNI AL
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Bila Diinginkan, Indonesia Dengan Mudah Membuat Senjata Nuklir
- PT DI Akan Produksi Simulator CN-235 Dan Super Puma
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Korsel Rilis Bom Korean GPS Guided Bomb Untuk KFX Kepada Publik
- Debat Polemik Pengembangan Pesawat Tempur KFX
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Pengamat : Israel Gagal Membuat Jet Tempur Kfir Yang Tangguh
- TNI AU Kembali Aktifkan ACMI Pekanbaru
- Departemen Pertahanan Bangun Pertahanan Cyber
- TNI Gandeng UI Untuk Mengembangkan Kapal Tanpa Awak
- Menhan : Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Akan Diproduksi Massal
- Menristek : UAV Buatan BPPT Masih Terlalu Berisik
- KSAD : Pembelian Alutsista Luar Negeri Harus Ada Alih Teknologi
- Lapan : Nozzle Roket RX-550 Masih Bermasalah
- Spesifikasi UAV Sriti dan Alap-Alap Buatan BPPT
- BPPT Siap Mengembangkan UAV Untuk Militer
0 komentar:
Post a Comment