Sekelompok pemberontak yang menamakan dirinya Negara Borneo Merdeka (NBM) yang mendapat dukungan dari negara Panda mampu memukul mundur pasukan darat yang berada di wilayah Singkawang dan berdasarkan informasi dari intelijen hari ke hari mereka mendapat dukungan dari simpatisan di wilayah Utara Kalbar.
Untuk menghambat pergerakan pemberontak maka Skadron Udara 1 melaksanakan tembakan berupa penyekatan udara dengan menggunakan 1 flight Hawk 100/200 pada hari H jam J ke Satgasud yang menggelar kekuatannya di Satlakopsud Supadio.
Pada pelaksanaan misi operasi penyekatan udara unsur tempur Hawk 100/200 dari Skadron Udara 1 mampu melaksanakan penetrasi berupa penghancuran jembatan sehingga memutus jalur logistik dan komunikasi musuh serta menekan maju pasukan darat NBM yang disinyalir bergerak ke wilayah Pontianak.
Pada saat misi operasi penyekatan udara, 1 pesawat Hawk 100/200 tertembak jatuh oleh kekuatan darat NBM pada bagian wing pesawat namun penerbang mampu menyelamatkan diri dengan melaksanakan eject di daerah operasi, berdasarkan informasi intelejen diketahui posisi jatuhnya penerbang dan segera di informasikan untuk melaksanakan tindakan penyelamatan penerbang dan pengamanan atau penghancuran alutsista.
Mengingat jatuhnya pesawat di daerah konfrontasi maka upaya penyelamatan dengan menggerakkan 1 Helly SAR yang mendapatkan Air Cover dari 1 flight Hawk 100/200 menuju daerah jatuhnya pesawat. Helly Escort diperlukan karena masih adanya kekuatan musuh dengan bersenjatakan ringan dan sedang.
Tim SAR PUR dari Batalyon 465 Paskhas berhasil menemukan korban dan melaksanakan penyelamatan untuk mendapatkan pertolongan lanjutan ke Rumkit TK III Lanud Supadio. Sementara 1 flight Hawk 100/200 yang telah melaksanakan Air Cover berdasarkan informasi dari Air Traffic Control Bandara Supadio 1 pesawat mengalami emergency berupa Temperatur Control Failure dan melaksanakan Straight in landing. Upaya penerbang dalam menyelamatkan pesawat sehingga dapat mendarat di Landasan Supadio dilaksanakan dengan baik meskipun keluar dari landasan. Penyelamatan penerbang yang masih berada di dalam Cockpit pesawat dilaksanakan oleh Crash Team dan evakuasi medis dilaksanakan oleh team kesehatan lapangan Rumkit TK III dan pengamanan alutsista dilaksanakan oleh POM AU Lanud Supadio.
Kejadian tersebut, bukanlah kejadian yang sebenarnya namun merupakan skenario latihan satuan Alap Gesit 2010, Selasa (11/5). Dimana Lanud Supadio diasumsikan sebagai Satlakopsud dalam Operasi Darat Gabungan Mandau Terbang 2010. Materi latihan ini dititik beratkan kepada pembuatan produk staf (Renlibat Satlakopsud Supadio), Operasi Dukungan Udara (Air Interdiction dan Close Air Support), SAR Tempur, penanganan medis, kemampuan interpretasi informasi intelijen TNI AD serta pembuatan laporan purna tugas.
”Pada Latihan Alap Gesit ini disimulasikan pada kondisi yang sesungguhnya yang mana Lanud Supadio ikut mendukung operasi gabungan TNI. Selain itu latihan ini juga untuk menguji kesiapsiagaan dan kecepatan seluruh satuan di jajaran Lanud Supadio serta mengevaluasi kembali protap yang ada apa masih layak atau perlu direvisi guna meningkatkan kemampuan operasional, keselamatan terbang dan kerja sehingga mencapai zero accident,” jelas Danlanud Supadio Kolonel Pnb Imran Baidirus, S.E yang menyaksikan langsung kegiatan Latihan Alap Gesit 2010.
Sumber: TNI AU
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment