Bangkok - Demonstrasi anti-pemerintah 'kaos merah' di Bangkok, Thailand kian sigap mengamankan diri usai bentrok yang menyebabkan seorang tewas dan delapan luka-luka akibat bentrok dengan petugas keamanan. Bahkan pemimpin kaos merah, Mayor Jenderal Khattiya Sawasdipol ikut terluka akibat tembakan di kepalanya.
Dikutip detikcom dari AFP, Jumat (14/5/2010), para demonstran mengenakan pakaian hitam-hitam. Mereka mempersenjatai diri dengan senjata tradisional seperti ketapel dan panah. Mereka juga menutup salah satu jalan utama kota Bangkok.
"Jika Anda berpikir penembakan terhadap Seh Daeng (Mayor Jenderal Khattiya Sawasdipol) membuat kita takut, Anda salah," ujar salah satu pemimpin demonstran, Jatuporn Prompan di lokasi demo.
"Tidak peduli apa senjatanya. Kami tidak akan meninggalkan tempat ini sebagai pecundang," imbuhnya.
Kekerasan yang terjadi Kamis malam (13/5/2010) muncul setelah Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva berencana mengadakan pemilihan umum lebih awal pada bulan November. Namun rencana yang awalnya disepakati tersebut berubah menjadi huru hara setelah para demonstran menuntut pengadilan terhadap pelaku penembakan terhadap 25 pendemo yang tewas dalam beberapa bulan terakhir.
Pasukan kaos merah menuding pemerintah tidak demokratis karena mengudeta mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.
Sumber: DETIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment