INDIA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) India berpandangan keberadaan waria dibutuhkan untuk menjaga perbatasan India dan dimungkinkan untuk pemimpin politik.
"Menurut pendapat saya jika para waria ditempatkan di dunia politik, mereka akan memberikan pelayanan terbaik untuk negara," ujar Kementeri Dalam Negeri untuk negara bagian Arunachal, Pradesh Tako Dabi, seperti dilansir Telegraph, Rabu (12/5/2010).
Dabi mengirim surat kepada Menteri Dalam Negeri India P Chidambaram untuk mengungkapkan idenya untuk mengembangkan pertahanan di India.
"Kenapa tidak dibuat resimen dari komunitas waria di negara kita? Komunitas ini akan bekerja dengan baik jika diberikan kesempatan," tulisnya dalam surat itu.
Istilah eunuch sendiri di India diartikan dengan kata pria berpakaian wanita, baik sebelum atau sesudah operasi kelamin.
Di India, kaum waria menjadi terpinggirkan dan sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Mereka mengandalkan mengemis dan menjual diri agar bisa bertahan hidup.
Mereka juga sering menghadiri acara pernikahan atau ulang tahun tanpa diundang. Lantaran, sebagian orang India percaya jika mengusir mereka tanpa memberikan uang akan bernasib sial.
Dabi juga mengatakan, waktu zaman Kerajaan Mugal, para waria dipekerjakan untuk menjaga selir raja.
Para waria ini pada tahun lalu mendapatkan haknya diakui sebagai "lain-lain", dalam identitasnya tidak dituliskan laki-laki atau perempuan.
Dabi yang bertugas di negara bagian yang perbatasan dengan China ini dikenal dengan ide-idenya yang orisinil.
Pada Maret lalu, dia membela seorang polisi yang sedang minum-minuman keras pada jam kerjanya. Dia menilai aksi polisi mabuk itu merupakan upaya mendongkrak energi tambahan.
Sumber: OKEZONE
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment