Landasan pacu bandara internasional Pattimura Ambon akan dibenahi untuk operasional pesawat militer TNI AU jenis Sukhoi yang dijadwalkan akan memeriahkan puncak Sail Banda yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 3 Agustus 2010.
Ketua panitia lokal Sail Banda, Said Assagaff, di Ambon, Sabtu, mengatakan, pembenahan landasan pacu itu ditangani Dinas PU Maluku karena olah gerak pesawat tersebut berkecepatan tinggi.
“Jadi landasan pacunya diperkuat agar pendataran maupun penerbangan pesawat Sukhoi itu terjamin kelaikan maupun keselamatan,” ujarnya.
Assagaff yang didampingi koordinator acara panitia lokal Sail Banda, Cak Saimima mengatakan, pembenahan tersebut dijadwalkan dalam tenggat waktu lima hari sehingga gladi bersih atraksi “fly pass” pesawat Sukhoi dan terjun payung berlangsung sesuai jadwal pada 28 Juli 2010.
“Sebanyak lima unit pesawat Sukhoi akan atraksi di udara Kota Ambon dengan 90 penerjun payung saat puncak perhelatan bahari bertaraf internasional digelar di dermaga Yos Sudarso Ambon,” katanya.
Assagaff yang juga Wagub Maluku itu mengatakan saat puncak Sail Banda pada 3 Agustus 2010, Presiden juga dijadwalkan mencanangkan Maluku sebagai lumbung ikan nasional serta penyerahan bantuan renovasi Masjid Raya Alfatah, Gereja Maranatha dan Santo Paulus.
Kepala Negara juga akan melakukan penandatanganan sampul pertama perangko Sail Banda, meninjau ke kapal USNS Mercy, KRI Soeharso dan menyaksikan perahu-perahu peserta.
Rp80 miliar
General Manager PT Angkasa Pura (AP) I Cabang Bandara Patimura, Reggynald Kronest, mengatakan, pihaknya kebagian anggaran sebesar Rp80 miliar dari dana internal BUMN pengelola bandara itu untuk menyukseskan “Sail Banda” 2010.
“Itu semua merupakan investasi pada 2010 dan merupakan dukungan PT AP I untuk menyukseskan kegiatan bahari bertaraf internasional tersebut,” katanya.
Menurut Kronest, investasi sebesar itu fokusnya untuk peningkatan pelayanan di bandara Pattimura, baik menjelang, puncak dan pasca-Sail Banda.
Realisasi investasinya antara lain untuk penggantian Radar – VHF – ER di Gunung Nona, Ambon, perbaikan alat navigasi keselamatan di Saumlaki, perluasan terminal 300 meter persegi dan pengadaan 100 troli tambahan.
Selain itu, satu garbarata, dua eskalator di terminal kedatangan dan keberangkatan serta dua catu daya (travo) listrik untuk pengamanan suplai hingga 100 persen.
“Dari beberapa investasi itu, yang siap sebelum pelaksanaan Sail Banda adalah baru 100 troli baru, eskalator, catu daya listrik, penataan parkir dan penambahan dua X-ray,” kata Kronest.
Sedangkan untuk garbarata dan lainnya, akan diselesaikan secara bertahap hingga akhir tahun setelah pelaksanaan Sail Banda 2010.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment