Disaat yang sama Humvee bekerja di darat, sementara helikopter membantu dari udara. Nah, hal itu menjadi ide dasar saat ini untuk menggabungkan keduanya. Humvee yang bisa terbang?
Maka, seperti dilansir Popular Mechanics, Sabtu (17/7/2010) Pentagon Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) sudah mengajukan proposal sebuah Humvee terbang, yang bakal mereka sebut 'The Transformer'.
Kendaraan jelajah yang bisa terbang tersebut akan digunakan untuk menghindari ranjau darat dimedan pertempuran, dan bisa terbang di atas markas pemberontak.
DARPA memiliki beberapa syarat wajib dari si Humvee terbang tersebut. Diantaranya harus bisa lepas landas secara vertikal, jangkauan tempuh minimal 400 km, gabungan antara darat dan udara.
Dan satu perusahaan kontraktor militer, Textron, sepertinya memiliki jawaban atas tantangan DARPA, dengan unit-unit yang melibatkan teknologi masa depan yang canggih.
Transpoter Humvee tersebut diusulkan memiliki sayap seperti rotor helikopter dan sebuah baling-baling yang menyalurkan tenaga untuk menggerakkan Humvee di udara.
Sementara untuk keperluan darat, mesin perang multitasking bakal menjadi imaje dari Humvee selain bertindak seperti pengangkut pasukan standar.
Sehingga, ketika medan pertempuran di darat dianggap mulai tidak ramah, sistem aerodinamis Humvee akan beralih pada mode 'Ready to Fly' dan rotor tersebut siap mengangkat Humvee ke udara.
Setelah terangkat di udara, giliran baling-balingnya yang mengambil alih tugas untuk membuat Humvee tetap berada di udara dan bisa diarahkan kemana saja yang dibutuhkan.
Untuk membuat si Humvee terbang, Textron akan bekerja dengan Carter Aviation Technologies, yang saat ini memproduksi kendaraan udara komersial.
Sumber: DETIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment