"Kita tanyakan ke Menhan, apa benar (yang hilang) itu data kerjasama pertahanan. Kita akan segera meminta klarifikasi," ujar Tantowi Yahya, anggota Komisi I dari Fraksi Golkar di gedung parlemen, Senin (21/2).
Ia menegaskan, siapapun yang diberi amanat dan mandat memegang dokumen tersebut, seharusnya bertanggungjawab menjaga selama 24jam. "Siapapun yang menjaga data tersebut patut ditelusuri. Untuk data yang tingkat rahasianya sangat tinggi, data tersebut dimasukkan ke laptop adalah keteledoran. Kalau data itu hilang, itu keteledoran tingkat tinggi," tukasnya.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment