Jakarta - Pihak Kementerian Pertahanan (Kemhan) membantah kabar yang menyebut ada data militer Indonesia dicuri di Seoul. Laptop yang dikabarkan dicuri data-datanya itu, bukan milik delegasi Kemhan dan tidak ada data-data penting juga di dalamnya.
"Tidak ada data militer yang hilang atau dicuri. Laptop itu milik delegasi tim ekonomi, bukan anggota tim dari Kemhan. Isinya pun bukan data-data penting, hanya hal biasa saja," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan, Brigjen I Wayan Midhio, kepada detikcom, Minggu (20/2/2011).
Wayan menjelaskan dalam kunjungan yang dipimpin Menko Perekonomian Hatta Rajasa ke Seoul tersebut, Menhan Purnomo Yusgiantoro dan tim hanya mendampingi. Bukan secara khusus membahas masalah kerjasama pertahanan dengan pihak Korea Selatan.
"Dalam kunjungan itu, tidak ada data-data militer kita yang dibawa. Rencana pembelian pesawat T-50 juga baru pada tahap omong-omong saja. Tidak ada yang rahasia, sudah kita sampaikan semua kepada media massa," terangnya.
Menurut Wayan, jika memang ada data militer atau data penting yang dibawa delegasi Kemhan, tidak mungkin data-data tersebut ditinggalkan di kamar hotel tanpa penjagaan.
Seperti diberitakan sebelumnya delegasi Indonesia yang dipimpin Menko Perekonomian Hatta Radjasa ke Korea Selatan, dikabarkan menjadi korban pencurian. Data rahasia militer delegasi Indonesia diduga dicuri di kamar VIP hotel tempat mereka menginap.
Seperti dilansir media setempat, Korea Times, pada Jumat (18/2/2011), tiga pencuri masuk ke kamar VIP pejabat tinggi Indonesia. Mereka diduga kuat mencuri informasi rahasia seputar kerjasama keamanan antara Korsel dan Indonesia.
Televisi SBS yang mengutip pejabat Kemlu Korsel mengatakan ada dua pria dan satu wanita yang diduga ras Asia, mendownload data rahasia dari laptop seorang anggota delegasi dengan flash disk. Data itu mengandung informasi sangat penting, termasuk rencana pembelian pesawat jet T-50.
Sumber: DETIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment