Dalam sambutannya, Dirut PT PAL menyampaikan apresiasinya atas kunjungan delegasi ke perusahaan galangan kapal tersebut. PT.PAL Indonesia merupakan BUMN Industri Strategis yang berdiri sejak tahun 1980 dan merupakan industri maritim serta produksi kapal terbesar di Asia Tenggara, dengan luas area 120 Ha dan berlokasi di Ujung Surabaya, dengan jumlah karyawan 2305 orang dan total Aset sebesar Rp. 3,2 Trilyun.
Selain memproduksi kapal dari merancang, merakit dan membuat kapal Niaga, kapal Perang, kapal Khusus, PT PAL juga melakukan jasa pemeliharaan dan perbaikan kapal serta pembuatan komponen industri minyak dan gas serta tenaga listrik.
Pada kesempatan tersebut, para delegasi juga berkesempatan melaksanakan tour ke fasilitas galangan kapal dan berkesempatan menyaksikan salah satu produksi kapal jenis Landing Platform Deck, KRI Banda Aceh yang dipesan oleh Indonesia.
Bilateral Indonesia New Zeland
Sementara itu, pada sore harinya Direktur Jenderal Strategi Pertahanan (Dirjen Strahan) Kemhan RI, Mayjen TNI Puguh Santoso menerima Ketua Delegasi New Zealand, Paul Sinclair. Pada kesempatan tersebut, Dirjen Strahan menyampaikan simpatinya terhadap kejadian gempa bumi yang melanda New Zeland, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa kepada Pemerintahan New Zealand.
Dalam kesempatan tersebut juga dibicarakan peningkatan kerjasama pertahanan kedua Negara serta rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam ADSOM Plus WG. New Zealand merupakan salah satu dari delapan Negara mitra ASEAN Defense Ministry Meeting.
Pada kesempatan tersebut pula , Sekjen menyampaikan terima kasih atas kehadiran para delegasi dengan harapan pertemuan ADSOM WG dapat memformulasikan konsep pemikiran bersama untuk dibahas pada kegiatan ADSOM di Jogjakarta bulan Maret nanti.
Terkait dengan tema rangkaian kegiatan Pertemuan ASEAN Defence Ministerial Meeting (ADMM), “Strengthening Defence Cooperation of ASEAN and the Global Community to Face New Challenges”, pertemuan ADSOM WG yang berlangsung dalam tiga hari ini akan membahas program tahunan, kerjasama pertahanan, diantaranya Peacekeeping Center Network dan kolaborasi industri pertahanan.
Setelah menyelesaikan pertemuan intra-ASEAN, pertemuan akan dilanjutkan dengan ADSOM Plus, dimana negara-negara yang menjadi mitra dialog ASEAN akan turut pula berpartisipasi. Pertemuan ADSOM Plus-WG ini akan membahas Concept Paper on Establishing an Experts’ Working Group yang mencakup 5 (lima) area kerjasama Maritime Security, Humanitarian Assistance and Disater Relief, Peace Keeping Operations, Counter Terrorism, dan Military Medicine. Seluruh hasil pertemuan diharapkan dapat memberikan landasan operasional bagi kerjasama bidang pertahanan di antara negara-negara ASEAN dan mitra dialognya yaitu Russia, Amerika Serikat, Jepang, China, Korea Selatan, India, Australia dan New Zeland, sehingga terwujud kebijakan yang lebih action oriented sebagai capaian strategis, terutama semasa Keketuaan Indonesia untuk ASEAN tahun 2011 ini.
Sebelumnya, pada hari Senin (21/2) telah pula dilakukan pertemuan-pertemuan bilateral antara negara-negara ASEAN, sebagai berikut: Bilateral antara Singapura-Indonesia; Indonesia-Brunei Darussalam, Indonesia-Malaysia dan Indonesia-Thailand; Bilateral Brunei Darussalam-Malaysia; dan Bilateral Thailand-Myanmar. Pertemuan bilateral ini masih akan berlangsung dalam kurun batas waktu tiga hari ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, kegiatan ADSOM WG merupakan awal rangkaian kegiatan ASEAN Defense Ministry Meeting yang puncaknya akan dilaksanakan pada bulan Mei 2011, di mana Menteri Pertahanan RI menjadi Ketua.
Sumber: DMC
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment