(WDN/MIK) - Dalam Laporan seorang staf yang sedang mengumpulkan bukti menduga data yang dicuri merupakan pembelian pesaawat latih T-50, MBT K2 Panther Black, dan Chiron manpads Rudal anti pesawat oleh Indonesia dari Korsel .
Hal ini terkait dimana pihak Indonesia sedang melakukan seleksi akhir untuk pengadaan pesawat latih yang menyisakan kandidat T-50 (Korsel) dan Yak-130 (Rusia).
Pemerintah Korsel sendiri melakukan promosi gencar – gencaran karena gagal menjual pesawat latih tersebut ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Singapura, yang membuat pemerintah Korsel fokus untuk melakukan investasi secara besar – besaran di Indonesia.
Harga pesawat latih T-50 sekitar $ 25 juta per unit dan pemerintah Korsel menargetkan akan mengekspor sekitar 1000 pesawat latih tersebut sampai tahun 2030.
Media Korsel menyebutkan NIS (badan inteligen nasional Korsel) merupakan dalang dibalik pencurian data tersebut hal ini dikarena akan adanya perang informasi antara NIS dengan beberapa inteligen negara asing pada saat kunjungan degelasi Indonesia ke korsel .
Tetapi badan inteligen nasional Korsel membantah hal tersebut.
Sampai saat ini kepolisian Korsel sedang menginvestigasi CCTV di Hotel Lotte Fuzzy yang sampai saat ini masih sulit mengindentifikasi identitas pencuri tersebut. Media Korsel menyebutkan bahwa penyusup yang mencuri data di laptop degelasi Indonesia bukan orang asia tetapi badan inteligen Korsel yang merupakan dalang dibalik pencurian tersebut.
Sumber: HUANQIU/WDN/MIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment