Pontianak (ANTARA News) - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono meninjau wilayah perbatasan darat Indonesia-Malaysia di Propinsi Kalimantan Barat baik melalui darat maupun udara.
Dari Pontianak Panglima TNI dengan beberapa asistennya, Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Geerhan Lantara menggunakan helikopter Mi-17 TNI Angkatan Darat menuju Pos Pengamanan Perbatasan Jagoi Babang dan Aruk, pada Sabtu.
Dalam peninjauannya, Panglima TNI mendapat paparan tentang kondisi perbatasan darat RI-Malaysia dari Komandan Satgas Pamtas Yonif 641/Bru.
Di Aruk, Panglima TNI meninjau pelaksanaan Bhakti Sosial kemudian berjalan kaki menuju Pos Pamtas Aruk.
Selain memberikan pengarahan, Panglima TNI juga memberikan bantuan berupa peralatan dan perlengkapan olah raga
Sebelumnya Panglima TNI mengemukakan, perbatasan darat RI-Malaysia di Kalimantan memiliki posisi strategis.
"Strategis, karena selain berbatasan dengan Malaysia, wilayah perbatasan darat RI-Malaysia juga sangat dekat dengan Laut China Selatan," katanya.
Jadi, tambah Agus, apapun yang terjadi di Laut China Selatan, berdampak hingga ke wilayah perbatasan darat RI-Malaysia di Kalbar.
Sementara itu Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya mengatakan, perbatasan darat RI-Malaysia di Kalbar memiliki panjang 966 kilometer.
"Jalur perbatasan sepanjang itu melintasi 14 desa, 15 kecamatan, lima kabupaten, dan 52 jalan tikus yang menguhungkan 55 desa di Kalbar dengan 32 kampung di Serawak (Malaysia)," katanya.
Christiandy menambahkan, di sepanjang perbatasan darat di Kalbar terdapat lima pintu lintas batas yakni Entikong, Aruk, Jagoi Babang, Jasa, dan Mangabadau.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment