illustrasi.
PONTIANAK: Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan mengevaluasi efektivitas seluruh kekuatan pasukan pengamanan perbatasan Indonesia.
"Pos pengamanan baik itu di Kalimantan, Papua maupun di Timor Leste semuanya akan dievaluasi, kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, di Pontianak, Jumat malam (25/2).
Panglima mengatakan evaluasi itu dibutuhkan untuk melihat urgensi rencana kebijakan penambahan kekuatan pengamanan di perbatasan. Sebab, efektivitas pengamanan tidak semata-mata ditentukan oleh kekuatan personel tetapi juga oleh sarana pendukung lainnya.
"Kami juga mulai memikirkan penggunaan teknologi untuk menunjang efektivitas pengamanan, ujarnya.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) ini menjelaskan salah satu perangkat teknologi yang akan digunakan itu, yakni pesawat tanpa awak. Armada ini memiliki kemampuan penginderaan jarak jauh dan dapat beroperasi pada malam hari.
"Armada ini memiliki kamera dan bisa digunakan untuk patroli di perbatasan. Jadi, (kekuatan) personel dan teknologi akan dikombinasikan," jelasnya.
Panglima TNI mengakui keterbatasan infrastruktur dasar di kawasan perbatasan, terutama akses jalan dan sarana komunikasi, kerap menyulitkan mereka dalam berkordinasi dengan pasukan penjaga tapal batas negara.
"Namun demikian, kalau memang dibutuhkan penambahan pasukan, tidak ada salahnya dibangun pos perbatasan (baru), untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," tegasnya. (MICOM/WDN)
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment