PONTIANAK--MICOM: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat, meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) membantu memperjuangkan pembangunan jalan paralel diperbatasan Indonesia-Malaysia di provinsi tersebut.
"Kami mohon TNI membantu mendorong pemerintah pusat merealisasikan jalan paralel di sepanjang perbatasan dengan Malaysia, kata Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya. Christiandy mengungkap hal ini dalam acara ramah-tamah bersama Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, di Pontianak, Jumat malam (25/2).
Panglima TNI beserta rombongan berada di Kalimantan Barat untuk meninjau pasukan pengamanan perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Jagoibabang, Kabupaten Bengkayang.
"Draf (rencana jalan paralel) selesai sejak dua tahun lalu dan sudah berada di Bappenas. Namun, belum juga teralisasi," ungkap Christiandy.
Jalan paralel tersebut rencananya dibangun untuk menghubungkan seluruh kawasan perbatasan dengan Malaysia di Kalimantan Barat, yang sepanjang 966 kilometer. Pembangunan jalan yang melintasi lima kabupaten ini diperkirakan membutuhkan sekitar Rp3,47 triliun.
"Keberadaan jalan paralel selain membuka isolasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi, juga memudahkan pengawasan dan pengamanan perbatasan," tegas Christiandy.
Ia mengaku kecewa dengan pemerintah pusat yang terkesan kurang peduli dengan pembangunan di perbatasan. Akibatnya, kondisi kesejahteraan masyarakat setempat masih jauh tertinggal, apalagi jika dibandingkan dengan tingkat kesejahteraan warga Malaysia.
"Program (pembangunan) sudah kami siapkan, tapi tidak pernah direspon (pemerintah pusat). Giliran ada isu perpindahan kewarganegaraan, baru mereka ribut, kata Christiandy.
Sementara itu, Panglima TNI berjanji akan memperjuangkan keinginan warga dan Pemprov Kalbar tersebut. Sebab, keberadaan jalan paralel mempunyai peran strategis dalam pertahanan dan keamanan negara.
"Kami membutuhkan blue print (cetak biru), agar bisa bersama-sama mendorong teralisasinya pembangunan jalan paralel perbatasan di Kalimantan Barat, katanya.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment