JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Filipina sepakat untuk memperkuat kerja sama penanggulangan terorisme.Langkah ini diambil karena kedua negara menilai terorisme telah menjadi persoalan bersama yang harus ditanggulangi bersama.
Kerja sama untuk penanggulangan terorisme tersebut tertuang dalam pembaharuan nota kesepahaman antara Polri dan Kepolisian Filipina. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, salah satu fokus dalam pembaharuan nota kesepahaman tersebut adalah memerangi terorisme. “Kerja sama antara kepolisian kedua negara ditingkatkan, nota kesepahaman ditandatangani dengan fokus memerangi terorisme dan transnational crime.Terorisme penting karena kedua negara menghadapi ancaman terorisme riil dan konkret,” ungkap SBY dalam konferensi pers bersama seusai menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Filipina Benigno Simeon Cojuangco Aquino III di Istana Merdeka,Jakarta,kemarin.
Presiden SBY mengingatkan, teroris sudah memiliki jaringan yang sangat kuat baik di tingkat regional maupun global sehingga perlu kerja sama antarnegara untuk menanggulanginya. “Dalam kaitan inilah dijalankan kerja sama tukar menukar intelijen,berbagi pengalaman, pendidikan,latihan, dan sebagainya. Saya tahu di Filipina juga ada WNI (yang menjadi teroris). Di kawasan ini banyak karena network mereka di negara- negara yang selama ini menghadapi ancaman teroris,” kata SBY. Sementara itu, Presiden Aquino mengungkapkan, saat ini butuh usaha lebih keras untuk menanggulangi terorisme karena dampaknya semakin besar.
Kerja sama antarnegara menjadi hal mutlak dalam penanggulangan terorisme karena kejahatan ini sudah melintasibatasnegara.“ Kitamungkin harus melakukan usaha lebih dalam menanggulangi terorisme yang memberi dampak besar baik bagi negara dan rakyat,” tegas Aquino.
Sumber: SINDO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment