Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
JAKARTA : Kementerian Pertahanan (Kemenhan) belum mau menanggapi berita surat kabar Australia The Age yang mengacu pada laporan Wikileaks yang menyebut Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin masuk dalam daftar hitam Amerika Serikat (AS) karena diduga melakukan kejahatan perang di Timor Timur.
Kepala Biro Humas Kemenhan I Wayan Midhio, Sabtu (12/3), menyebut laporan tersebut sebagai pandangan satu pihak yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Dia menegaskan bahwa Kemenhan masih akan mempelajari berita tersebut sebelum memberi tanggapan.
"Itu adalah klaim sepihan dan kita tidak bisa menolaknya. Kami belum akan memberi reaksi karena sedang mempelajari berita tersebut, dalam waktu dekat kami akan memberi klarifikasi," ujar Midhio saat dihubungi mediaindonesia.com.
Tuduhan yang dilansir The Age itu terkait jabatan Sjafrie sebagai komandang pasukan khusus Indonesia di Timor Timur. Dia dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan massal di Santa Cruz yang menewaskan lebih dari 250 demonstran prokemerdekaan pada 12 November 1991. Sjafrie juga dituding bertanggung jawab atas merebaknya kekerasan di Dilli pascareferendum kemerdekaan pada 20 Agustus 1999.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment