SINGAPURA--MI: Angkatan Laut Singapura kini sedang menguji sebuah kapal selam tak berawak yang mampu mendeteksi dan merusak ranjau sebagai bagian dari rencana modernisasinya, kata satu laporan Sabtu (22/5).
Kapal pemburu-ranjau yang dikendalikan dengan remot itu bisa beroperasi pada kedalaman 100 meter, sampai lima jam dan kecepatan maksimum enam knot, Seperti di kutip laporan Straits Times. Perangkat elektronik ditautkan pada kapal dengan panjang 2,5 meter, yang dibangun di dalam negeri, dan berkemampuan menyelidiki dasar laut untuk mendeteksi dan merusak ranjau.
Kapal tersebut adalah bagian dari Angkatan Luat Singapura untuk memodernisasi armadanya menggunakan sistem tanpa awak. Kapal itu akan berkemampuan melakukan tugas-tugas "yang terlalu berbahaya dan terlalu sulit" untuk personil angkatan laut, kata Chew Men Leong Kepala Angkatan Laut Singapura.
Angkatan Laut saat ini memiliki dua jenis kapal tak berawak yang telah diaktifkan, namun kedua tidak memiliki kemampuan memburu-ranjau, kata laporan itu. Pemburu-ranjau dinilai penting bagi angkatan laut Singapura, karena negara kota itu terletak di dekat Selat Malaka, salah satu jalur perlayaran tersibuk di dunia.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment