TANJUNGPINANG--MI: Delapan korban luka bakar akibat terbakar dan tenggelamnya kapal milik TNI AL di perairan Lingai, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, hingga Jumat (21/5), masih dirawat di Anambas.
"Sampai saat ini sebanyak delapan orang masih dirawat di Kabupaten Kepulauan Anambas," kata Kepala Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Pemkab Anambas Agus Raja Unggul yang dihubungi dari Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).
Ia mengatakan, sebanyak enam orang dirawat di Puskesmas Tarempa dan dua orang dirawat di Rumah Sakit di Palmatak. "Dua orang yang dirawat di Palmatak mengalami luka bakar yang cukup serius, sehingga belum bisa dibawa ke Tanjungpinang atau ke Jakarta untuk penanganan lebih lanjut," ujarnya.
Sementara itu, enam orang yang dirawat di Puskesmas Tarempa, menurutmya, mengalami luka bakar ringan. "Tiga orang korban lainnya sudah dibawa ke Tanjungpinang untuk perawatan lebih lanjut, Kamis (20/5) sore," ujarnya.
Menurut Agus, 11 orang korban lainnya sudah diperbolehkan pulang karena hanya mengalami luka gores. Nama-nama korban yang masih dirawat di Palmatak akibat mengalami luka bakar serius pada peristiwa yang terjadi Kamis (20/5) itu adalah Herawaty (istri Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Anambas) dan Ishye Kurnia (anggota PKK).
"Keduanya dirawat di Rumah Sakit Palmatak, sambil menunggu obat sebelum dirujuk ke Tanjungpinang atau Jakarta," katanya.
Sementara itu, Sri Yati (istri Kepala Kepolisian Kawasan Pelabuhan Tarempa), A Nanto (anggota TNI AL), Budi Prawito (anggota TNI AL), Catur (anggota TNI AL), Purwaningsih (istri Sekretaris Kantor Pekerjaan Umum Anambas), dan Sepri Puspita Sari (PNS) dirawat di Puskesmas Tarempa.
Di sisi lain, hingga Jumat sore tiga korban yang dinyatakan hilang masih belum ditemukan. "Seluruh tim gabungan sedang melakukan pencarian termasuk nelayan," katanya.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment