WASHINGTON - Kecil, tak berawak pula. Meski begitu, kapal selam berwarna kuning itu mengemban misi menyeberangi Lautan Atlantik dalam perjalanan dari New Jersey, Amerika Serikat (AS), ke Spanyol. Di sepanjang perjalanan, kapal selam yang dikendalikan dengan remote control tersebut juga dibebani misi mengumpulkan data ilmiah.
"Keuntungan utama kapal selam ini adalah dia sepenuhnya tak berawak. Namun, dia sangat efisien dan bisa dimanfaatkan untuk mengumpulkan data sebagaimana yang biasa kami kumpulkan dengan kapal. Apalagi, kapal selam ini bisa sepenuhnya dikendalikan dari jauh. Kami bisa mengendalikannya dari ruang rekaman di Ohio," kata Conrad Lautenbacher, kepala National Oceanic and Atmospheric Administration, lembaga yang mensponsori pengembangan kapal selam yang dioperasikan Rutgers University tersebut.
Sebetulnya, ini bukan perjalanan pertama kapal selam tersebut. Tapi, inilah perjalanan terpanjang yang dilakukannya. Ini sekaligus upaya membuktikan bahwa pesawat bawah laut punya tempat tersendiri dalam sistem pengamatan lautan.
Sebagaimana pesawat udara tanpa mesin (glider airplane), kapal selam itu juga tidak dilengkapi motor untuk menggerakkannya. "Kapal selam ini disebut Scarlet Knight. Ia memanfaatkan sayap untuk terbang di air, mencari arus yang akan membawanya ke tempat yang diinginkan para peneliti," jelas Scott Glenn, guru besar ilmu kelautan di Rutgers.
Peluncur bawah laut itu menyedot air ke dalam kapal untuk bisa menyelam, lalu mendorongnya keluar untuk muncul ke permukaan. Dengan cara begitu, kapal mampu menyelam hingga kedalaman 4,5-91,5 meter. Karena sumber tenaga kapal diperoleh dari baterei, Glenn berharap perjalanan panjang tersebut bisa menunjukkan seberapa lama daya tahan baterei tersebut. "Saat berada di permukaan, kapal ini mengirim data ke satelit dan bisa dikendalikan dari jauh," tambahnya.
Dalam perjalanannya, fokus pengamatan kapal adalah suhu dan kadar garam laut. Namun, semua jenis sensor kapal bisa saja dimanfaatkan untuk mengukur data lain.
Sumber: JAWA POS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment