SEOUL--MI: Korea Utara Jumat (21/5) menuduh Korea Selatan memalsukan bukti bahwa kapal perangnya ditorpedo dan mengatakan bahwa kedua negara kini makin mendekati perang.
Ini adalah bantahan kedua Pyongyang dalam dua hari, bahwa sebuah kapal selam Korea Utara menorpedo korvet Korea Selatan pada 26 Maret, dan mengakibatkan 46 pelautnya tewas.
Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak, Jumat menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasionalnya untuk membahas cara-cara menghukum Korea Utara.
Tim penyelidikan multinasional Kamis (20/5) mengatakan dalam laporannya, bahwa bukti-bukti menunjukkan bahwa torpedo Korea Utara membelah kapal perang Cheonan menjadi dua.
Dalam tanggapan cepat yang tidak biasanya, Korea Utara Kamis mengatakan, bahwa laporan tersebut berdasarkan pada 'kebohongan belaka' dan mengancam 'perang habis-habisan' sebagai tanggapan atas setiap usaha menghukumnya.
Pada Jumat, pejabat Komite untuk Reunifikasi Perdamaian Korea menegaskan kembali, bahwa klaim-klaim Korea Selatan itu adalah bukti palsu.
"Itu hanyalah serpihan aluminium yang darimana aslinya masih belum diketahuui sebagai 'bukti', menjadikan target ejekan," kata seorang juru bicara komite dalam pernyataan di media resmi.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment