JAKARTA - Kunjungan pertama Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ke Indonesia bulan ini, akan dijamin penuh oleh semua struktur keamanan yang ada. Termasuk Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri yang selama ini bertugas sebagai garda depan anti terorisme.
Obama datang dan mendarat di Jakarta pada 9 November nanti. Selama melakukan kunjungan di Indonesia, ring pertama Obama akan diisi oleh Secret Service dari AS dan group C Pasukan Pengamanan Presiden Mabes TNI.
Posisi Densus 88 dilibatkan dalam pengamanan tertutup. "Kita terlibat mulai perencanaan, skenario pengamanan, sampai seluruh kunjungan selesai," ujar seorang perwira di lingkungan anti teror Mabes Polri pada Jawa Pos kemarin (01/10).
Apakah itu berarti ada ancaman teroris untuk Obama? Menurut perwira yang pernah kursus anti teror di Manila, Filipina itu, ada atau tidak ada ancaman, kedatangan Obama tetap jadi prioritas bagi Densus 88. "Kalau dilihat dari potensi ancaman tetap ada. Sebab kelompok-kelompok yang anti Amerika masih eksis di Indonesia," katanya.
Obama sudah dua kali membatalkan kunjungannya ke Indonesia. Beberapa pengamat terorisme menyebut sejumlah kelompok teroris merencanakan serangan pada orang nomor satu di negeri Paman Sam itu. Misalnya pengamat Dyno Cresbon yang menyebut Obama diincar teroris dengan serangan jarak jauh di bandara. Secara terpisah, Kabidpenum Mabes Polri Kombes Marwoto Soeto menjelaskan, secara umum Polri terlibat dalam pengamanan Obama. Mereka akan berada di ring dua dan ring tiga setelah Paspampres.
Sedangkan Densus 88 Mabes Polri sebagai struktur khusus yang piawai dalam hal kontra teror mempunyai porsi tersendiri. "Tentu (Densus 88) terlibat. Nanti ada koordinasi sendiri," kata Marwoto.
Secara resmi, staf khusus presiden bidang hubungan internasional Teuku Faizasyah menjelaskan, kegiatan Presiden Obama di Indonesia diawali dengan upacara penyambutan kenegaraan di Istana Merdeka, yang akan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah AS. Perdagangan dan investasi merupakan salah satu isu penting yang menjadi perhatian penting pembicaraan itu.
Di dalam kesempatan ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Obama akan meluncurkan Indonesia - US Comprehensive Partnership (CP) yang berdasarkan prinsip saling menghargai dan saling menguntungkan. Saat ini, kedua pihak tengah mematangkan Plan of Action dari Comprehensive Partnership yang penting untuk memperkuat dan meningkatkan hubungan serta kerjasama bilateral RI-AS di berbagai bidang tersebut.
Di hari ke dua kunjungannya, Presiden Obama dijadwalkan melakukan peletakan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Selanjutnya mengunjungi masjid Istiqlal yang merupakan salah satu ikon penting Indonesia sebagai negera dengan penduduk Islam moderat terbesar dunia. Setelah itu, barulah Obama menyampaikan pidatonya. Rencananya, Obama akan bicara mengenai kemitraan Indonesia-Amerika Serikat, demokrasi, pembangunan, pluralisme dan toleransi
Sumber: JPNN
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment