ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, November 1, 2010 | 6:03 PM | 0 Comments

    Mentawai Butuh 10 Heli dan 50 Speedboat

    Helikopter Mi-17 TNI Membawa Logistik Kedaerah Bencana

    PADANG, KOMPAS.com - Penyaluran bantuan ke lokasi gempa dan tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar, idealnya membutuhkan 10 helikopter capung dan 50 speedboat, kata Koordinator Koalisi Lumbung Derma atau Gabungan LSM Kemanusiaan, Khalid Saifullah.

    Dia mengatakan, Senin (1/11/2010) hal itu berdasarkan pengalaman jejaring Lumbung Derma, yang telah bekerja selama 15 tahun di Mentawai.

    "Selain itu, setidaknya diperlukan 25 unit kapal motor menengah dan lima kapal rumah sakit dan 500 tenaga medis yang terdiri dari 100 orang dokter dan 400 orang perawat," katanya.

    Kapal rumah sakit lengkap dengan isinya itu untuk melayani penyaluran bantuan dan perawatan korban luka parah dan ringan serta pengungsi yang sudah tidak punya tempat berteduh.

    Mengenai distribusi bantuan, ia mengakui kendala cuaca di lapangan, tetapi faktor cuaca tidak layak untuk selalu dijadikan alasan untuk tidak mendistibusikan bantuan.

    Untuk menyiasati kendala cuaca, Lumbung Derma mengusulkan agar kapal-kapal besar milik militer, polisi, ASDP dan PELNI digerakkan mendekat sampai jarak yang aman untuk berlabuh di sekitar kampung-kampung yang terkena bencana.

    Dari jarak tersebut bantuan diangkut ke daratan dengan menggunakan boat-boat kecil yang sebisa mungkin dioperatori orang lokal yang lebih berpangalaman dan berpengetahuan terhadap karakteristik ombak.

    Menurutnya, pilihan itu lebih baik dibandingkan dengan tindakan yang dilakukan pemerintah saat ini.

    Dikatakan, saat ini kapal-kapal besar membongkar muatan bantuan di Sikakap, kota kecamatan, dan kemudian dari Sikakap mendistribuikannya ke kampung-kampung yang terkena bencana lewat boat kecil.

    Ia menyatakan, boat kecil tidak mampu membawa bantuan ke kampung-kampung dengan jarak tempuh 2-4 jam saat cuaca buruk seperti sekarang ini.

    "Cara ini tidak efektif untuk mendistribuikan ke masyarakat di kampung-kampung," kata dia.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.