Menteri Pertahanan Vietnam, Phung Quang Thanh, mengatakan bahwa pangkalan tersebut juga bisa menjadi tempat berlabuh kapal induk untuk mengisi bahan bakar.
Tujuan utama pembukaan fasilitas tersebut sebenarnya untuk melayani angkatan laut Vietnam sendiri tetapi layanan yang diberikan kepada angkatan laut asing bisa membantu mengimbangi biaya operasional.
Bahkan Perdana Menteri Nguyen Tan Dung menyatakan bahwa layanan akan ditawarkan kepada semua kapal angkatan laut dari semua negara dengan harga pasar.
Cam Ranh merupakan wilayah strategis yang terletak di dekat jalur pelayaran utama di Laut Cina Selatan yang berdekatan dengan kepulauan Spratly yang kaya akan potensi minyak dan kepulauan Paracel. Kepulauan Spratly diklaim oleh Vietnam, Cina, Malaysia, Filipina, Brunei dan Taiwan. Sedangkan kepulauan Paracels diklaim oleh Vietnam dan Cina.
Teluk Cam Ranh menjadi pangkalan AU dan AL AS selama Perang Vietnam. Pangkalan tersebut diambil alih oleh Uni Soviet pada tahun 1979 dengan perjanjian sewa-bebas selama 25 tahun, kemudian dikembalikan ke Hanoi pada Mei 2002. Vietnam telah menyatakan tidak akan mengizinkan pangkalan asing di teluk lagi, tapi akan mengembangkannya untuk pembangunan pertahanan dan ekonomi nasional.
Vietnam dilaporkan juga akan menyewa konsultan Rusia dan membeli teknologi Rusia untuk memperbaharui fasilitas pangkalan, yang akan memakan waktu tiga tahun untuk membangunnya. Fasilitas tersebut terpisah dari markas angkatan laut Vietnam.
Sumber: WARTA NEWS
Berita Terkait:
VIETNAM
- Wamenhan : Menhan Vietnam Tertarik Dengan CN-295
- English News : India, Vietnam And Indonesia Potential Market Stealth Destroyer Russian
- Indonesia Dan Vietnam Tingkatkan Kerjasama Pertahanan
- Dalam Enam Tahun Ke Depan Vietnam Mempunyai Enam Kapal Selam
- AL Vietnam Gelar Latihan Menembak Di Laut Cina Selatan
- Laut Cina Selatan Picu Konflik China Dan Vietnam
- TNI AL Tangkap Kapal Nelayan Vietnam
- Pangdam Jaya Terima Delegasi Vietnam
- Indonesia gandeng Vietnam menjaga Laut China Selatan
- Indonesia Ingin Ekspor Senjata ke Vietnam
- Indonesia Ingin Ekspor Senjata ke Vietnam
- Pengamat Tak Masalahkan Presiden Kembali ke Hanoi
- Pengamat Tak Masalahkan Presiden Kembali ke Hanoi
- RI-Vietnam Tandatangani MoU Kerjasama Pertahanan
- Indonesia-Vietnam Jalin Kerja sama Pertahanan
- INDONESIA DAN VIETNAM WUJUDKAN KERJASAMA BIDANG PERTAHANAN
- Militer AS Dekati Vietnam
- Besar Kecil Normal Indonesia-Vietnam Sepakat Cegah Pelanggaran Perbatasan Laut
- Rusia mengumumkan Penjualan Pesawat Sukhoi Untuk Vietnam Dan Aljazair
- KRI Ahmad Yani Tangkap KIA Vietman
- Russia-Vietnam submarine deal worth record $3.2 bln
- Nelayan Vietnam Semakin Nekat
- Lagi, Kapal Nelayan Vietnam Ditangkap
- RI-vietnam Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Pertahanan
Kapal Perang
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Belanda Akan Menjual Kapal Perang Kedua Ke Indonesia
- Wamenhan : Hasil Investigasi Terbakarnya KRI Klewang Ditunggu
- PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL
- Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda
- PT PAL Akan Membangun Kapal Selam Sendiri
- KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan
- Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri
- Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma
- Kemhan Kembali Kirim Tim Negosiasi Kapal Perang Ke Inggris
- Indonesia Meminta Rudal Kapal Perang Dari Inggris Diupgrade
- Indonesia - Inggris Bahas Tindaklanjut Pembelian Kapal Perang
- Menimbang Penawaran Kapal Perang Belanda Dan Italia
- Wamenhan Keluhkan Pengerjaan Kapal Perang Molor Karena Salah Perhitungan
- Kemhan Kirim 250 Teknisi Dalam Proyek PKR Di Belanda
- Awal 2013, KRI Klewang Kedua Akan Dibuat
- Kemhan Beli Kapal Rudal Belum Dilengkapi Persenjataan
- Betapa Uzurnya Kapal Perang TNI AL
- Armabar Kerahkan Depan KRI Untuk Menjaga Selat Malaka Dan Natuna
- PT PAL Akan Mulai Pembuatan PKR Awal Tahun Depan
- Komisi I : Ke Depan Kami Menginginkan Transfer Teknologi Kapal Perang Dengan Inggris
- Industri Pertahanan Nasional Bentuk Konsorsium Pengembangan Kapal Perang
- Menhan : Kita Hanya Bayar 20% Frigate Eks. Brunei Dari Inggris
0 komentar:
Post a Comment