Langkah tersebut mungkin akan mengusik Rusia yang memiliki pangkalan militer di bekas Uni Soviet itu. Tindakan itu juga terjadi saat kekhawatiran mengenai keamanan meningkat di wilayah yang diapit oleh China, Iran, Afghanistan, dan Rusia itu.
Kedutaan besar AS di Kyrgyzstan mengatakan, mereka bakal menggelontorkan dana senilai US$5,5 juta untuk membangun pusat latihan itu di Batken, yang berada di wilayah Kyrgyzstan selatan. Padahal di tempat yang sama, pejabat Rusia telah menawarkan membangun fasilitas militer.
Dalam pernyataan resmi, Kedutaan Besar AS menekankan fasilitas itu akan dirampungkan atas permintaan Kyrgyzstan. "AS tidak pernah dan tak akan berusaha untuk memperoleh pangkalan di Kyrgyzstan selatan," katanya. "Pusat pelatihan antiterorisme ini merupakan bagian dari kerja sama keamanan AS-Kyrgyzstan yang lebih luas," demikian pernyataan terulis itu.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment