"Obama membutuhkan Indonesia sebagai mitra militer dalam konteks latihan fasilitas militer dan aliansi militer. AS ingin Indonesia menjadi bagian dari aliansi," kata pengamat LIPI Siswanto dalam diskusi 'Hubungan Bilateral Indonesia-Amerika' di Gedung LIPI, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (11/3/2010).
Siswanto mengatakan, sebenarnya ini bukan hal yang baru. Pada tahun 1950-an, kesempatan Indonesia untuk masuk dalam aliansi militer AS pernah mampir. Namun kondisi politik dan sosial pada saat itu tidak memungkinkan karena gerakan nonblok dan kepemimpinan Soekarno.
"Sekarang konteksnya sudah lewat, perang dingin sudah usai. Apakah perlu atau tidak? Sebagai sebuah gagasan, (aliansi militer) perlu disampaikan," katanya.
Jika 'tawaran' itu mampir lagi, kata Siswanto, Indonesia dapat menaikkan posisi tawar agar hubungan yang terjadi bisa saling menguntungkan. Misalnya dengan memanfaatkan alih teknologi militer.
Selain kepentingan militer, kedatangan Obama juga dinilai untuk memperbaiki citra AS di mata dunia Islam. Indonesia menjadi panggung Amerika untuk perbaikan citra, meski di OKI, pengaruh Indonesia masih kalah oleh Malaysia atau Mesir.
"Obama membutuhkan Indonesia untuk memperbaiki citra AS di dunia Islam. Indonesia negara mayoritas muslim terbesar di dunia, meski pengaruh Indonesia di OKI kurang kuat gaung politiknya dibanding Malaysia atau Mesir," katanya.
Sumber: Detik News
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment