Menurut Kepala Bagian Biro Humas Kementerian Pertahanan Kolonel I Wayan Midhio, patroli itu merupakan tindak lanjut dari informasi yang diberikan Angkatan Laut Singapura tentang kemungkinan kegiatan teroris di Selat Malaka. “Untuk patroli dengan India, kami menurunkan dua kapal patroli,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (10/3).
Selain itu, TNI AL pun masih melakukan patroli bersama dengan Thailand, Singapura, dan Malaysia dalam operasi Malacca Straits Sea Patrol, operasi Alur Pari, dan Operasi Taring Pari. Ketiga operasi ini menggunakan kapal patroli dari Armada Barat, yang bersandar di pangkalan Belawan, Sabang, dan didukung dari Kalimantan. “Jumlah kapal yang dikerahkan tergantung pimpinan pangkalan dan bekerjasama dengan negara tetangga.”
Selain Selat Malaka, Angkatan Laut juga mengintesifkan patroli di Selat Sunda dalam operasi Rakapa Jaya, Selat Makssar, perairan Papua, Maluku hingga Filipina. “Beberapa teroris di darat memang sudah ditangkap, seperti Aceh dan Jakarta, tapi di laut belum ada penangkapan,” kata Wayan.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment