BEIJING, KOMPAS.com - China menyelenggarakan pelatihan militer berskala luas di pantai timur, kata media pemerintah, persis saat Korea Selatan dan Amerika Serikat menggelar pelatihan angkatan laut terbesar mereka yang dikecam Beijing.
Pasukan artileri Daerah Militer Nanjing, yang bertanggung jawab mempertahankan daerah pesisir timur negara itu, melakukan pelatihan dengan menggunakan peluru tajam dekat Laut Kuning, kata kantor berita resmi China News Service.
Pelatihan itu termasuk penembakan roket jarak jauh, katanya dalam sebuah laporan Selasa malam. Tujuan utama kegiatan itu adalah pelatihan-pelatihan intelijen medan perang dan pengintaian yang menggunakan peralatan seperti pesawat tanpa awak dan radar, katanya.
Militer juga menguji satu tipe baru artileri dalam pelatihan itu, lapor media lainnya.
Tidak jelas apakah pelatihan itu telah direncanakan terlebih dulu atau untuk menanggapi pelatihan angkatan laut gabungan AS dan Korsel yang kini diselenggarakan. Tidak ada laporan-laporan yang mengatakan secara pasti kapan pelatihan militer China itu dilakukan.
China menyatakan khawatir atas pelatihan AS-Korsel pada 25-28 Juli, yang sebelumnya diduga diselenggarakan di Laut Kuning yang memisahkan China dan semenanjung Korea tetapi kemudian memindahkannya ke Laut Jepang setelah protes-protes Beijing.
Latihan militer AS-Korsel itu sebagai satu peringatan terhadap Korea Utara (Korut), sekutu China, setelah tenggelamnya sebuah kapal perang Korsel yang dituduh diserang torpedo kapal selam Korut.
China merupakan sekutu paling dekat Korut dan mitra dagang dan menolak mengecam Pyongyang seperti yang dilakukan internasional atas insiden itu. China memperingatkan terhadap tindakan-tindakan lebih jauh seperti pelatihan militer AS-Korsel yang dikhawatirkannya dapat meningkatkan ketegangan di kawasan itu.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment