BEIJING--MI: Menteri luar negeri China memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak menginternasionalisasi masalah Laut China Selatan, di mana Beijing terlibat klaim wilayah perairan itu dengan negara-negara negara lain.
"Apa hasil yang dapat diperoleh jika masalah itu diinternasionalisasi? Ini hanya dapat menimbulkan masalah-masalah semakin buruk dan lebih sulit untuk menyelesaikannya," kata Yang Jiechi dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di laman internet Kementerian Luar Negeri, Minggu (25/7).
"Praktek internasional menunjukkan bahwa jalan terbaik untuk menyelesaikan tipe-tipe sengketa ini adalah perudingan bilateral langsung antara negara-negara yang terlibat."
Komentarnya itu diucapkan dua hari setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton, yang berbicara di Forum Regional ASEAN di Vietnam, mengatakan menyelesaikan sengketa-sengketa menyangkut Laut China Selatan adalah "sangat penting" bagi stabilitas kawasan. Amerika Serikat memiliki kepentingan nasional dalam kebebasan navigasi, akses terbuka ke ruang maritim Asia, dan kehormatan hukum internasional di Laut China Selatan," katanya dalam dialog keamanan terbesar Asia itu.
China dan beberapa negara anggota ASEAN mengklaim perairan yang kaya sumber minyak itu, yang juga satu sumber penting ketegangan antara Beijing dan Washington.
Amerika Serikat mengusulkan akses tanpa hambatan ke perairan itu yang China klaim sebagai wilayahnya, dan menuduh Beijing menerapkan satu sikap agresif yang meningkat mengenai laut luas itu.
Yang mengatakan bahwa komentar-komentar Hillary yang "tampaknya tidak adil" itu sebenarnya satu "serangan" terhadap China, menegaskan bahwa Laut China Selatan kini adalah satu perairan yang damai.
Ia menambahkan ASEAN bukanlah satu forum yang tepat untuk menyelesaikan masalah itu.
"China dan beberapa negara ASEAN mengklaim wilayah perairan dan maritim yang memiliki sengketa mengenai perairan dan maritim karena kami adalah tetangga-tetangga. Karena negara-negara ini adalah anggota ASEAN Anda tidak dapat mengatakan bahwa ini adalah sengketa antara China dan ASEAN." katanya.
Hubungan militer antara China dan Amerika Serikat telah lama tegang, dan Beijing menghentikan pertukaran soal pertahanan dengan Washinton Januari gara-gara AS menjual senjata-senjata kepada Taiwan.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment