berlayar dari Jakarta ke Ambon. LNRPB merupakan salah satu rangkaian kegiatan Sail Banda 2010. Para peserta LNRPB diangkut menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Makassar milik TNI AL.
KRI Makassar merupakan salah satu kapal Landing Platform Dock (LPD) atau kapal pendarat pasukan. Kapal ini juga mampu mengangkut berbagai persenjataan berat dan keperluan logistik bagi operasi pendaratan amfibi.
"Untuk pasukan, kapal ini mampu mengangkut 507 personel dan 130 orang kru," ujar Komandan KRI Makassar, Letkol (P) Pundhi Rusbandi di sela-sela perjalanan Jakarta-Makassar, Minggu (25/7/2010).
KRI Makassar dibangun tahun 2006 dan selesai tahun 2007 di Korea Selatan.
Panjang kapal 120 meter dan lebarnya 22 meter. Bobot kapal 11.000 ton.
Kapal ini mampu menampung 3 buah helikopter dan 22 tank amfibi. Saat peperangan, KRI Makassar hanya dilengkapi senjata ringan penangkis pesawat udara. Sehingga setiap operasi pendaratan pasukan harus didukung oleh kapal perang lain sebagai pengawal.
"Saat peperangan KRI Makassar ini merupakan high value unit. Jika kapal ini
hancur maka operasi pendaratan gagal," terang perwira menengah ini.
Kapal ini terdiri dari 4 dek. Dek yang paling bawah digunakan untuk menampung kendaraan tempur. Sementara dek-dek di atasnya digunakan bagi kamar pasukan.
Saat LNRPB, kamar-kamar yang digunakan pasukan pun ditempati para mahasiswa,
pramuka, dan para pemuda dari seluruh nusantara. Lalu bagaimana kesan kru KRI Makassar mengangkut para pemuda ini?
"Sama saja dengan menangkut pasukan, hanya kalau pasukan lebih mudah diarahkan dan lebih disiplin. Tapi mudah-mudahan para peserta yang ikut kegiatan ini juga menjadi lebih disiplin," harap Pundhi.
Selama 20 hari para peserta akan berlayar dengan KRI Makassar. Mereka akan
dibekai berbagai permainan dan materi soal kebaharian dan kebangsaan. Kapal akan berhenti di Makassar, Banda dan Ambon sebelum bertolak lagi ke Jakarta.
Sumber: DETIK News
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment