LONDON - Pemerintah Jepang dan Inggris sepakat mengucurkan dana internasional sebesar USD500 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk menarik perhatian militan Taliban dan mengembalikan mereka menjadi warga sipil.
Melalui sebuah program rehabilitasi, dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pelatihan kerja dan biaya hidup, jika mereka kembali menjadi warga sipil. Demikian diberitakan The Yomiuri Shimbun, Senin (25/1/2010).
Dana itu akan dicairkan dalam lima tahun ke depan yang dimulai tahun ini. Sementara Jepang akan menyumbang sekira 20 hingga 25 persen dari total dana yang dibutuhkan.
Guna memperkuat pendanaan, Jepang dan Inggris berencana mengajak Amerika Serikat dan negara-negara besar Eropa untuk ikut serta. Kedua negara juga akan meminta negara penghasil minyak seperti Timur Tengah untuk turut serta dalam program ini. Rencana tersebut diutarakan pada Konferensi Afghanistan di London, Kamis 27 Januari mendatang.
Di Konferensi itu, Presiden Afghanistan Hamid Karzai, Menlu AS Hillary Clinton, serta pejabat tinggi negara maju lainnya, dijadwalkan hadir.
Pemerintah Afghanistan memperkirakan ada sekira 25 ribu hingga 30 ribu anggota militan Taliban yang berada di tingkat bawah. Mereka umumnya bergabung dengan Taliban atas alasan kesulitan finansial. Kelompok inilah yang menjadi incaran dari dana program rehabilitasi tersebut.
Selain program rehabilitasi, dana tersebut juga akan digunakan untuk membangun dan memperbaiki fasilitas publik untuk warga dan desa-desa. Tujuan utamanya untuk mengembalikan kedamaian dan keamanan di Afghanistan. (faj)(rhs)
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment